PPDB Online Kacau, Puluhan Wali Murid Geruduk Pemkot Tangsel
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) di Jalan Raya Maruga, Serua, Ciputat, Tangsel, Banten, digeruduk puluhan wali murid yang menanyakan pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online.
Para orang tua siswa itu, protes dengan pelayanan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) yang sangat kacau, dipelaksanaan PPDB Online tingkat SMP ini. Aksi spontan itu ditanggapi dingin.
Salah seorang wali murid, Minan mengaku, dirinya ingin menanyakan data anaknya yang tiba-tiba hilang. Sehingga tidak diterima masuk ke SMPN 21 Kota Tangsel.
"Saya daftar sejak 11 Juli 2018, dan masuk. Namun saat pengumuman hasil seleksi, nama anak saya tidak ada dan hilang," kata Minan kepada KORAN SINDO di Puspemkot Tangsel, Jumat (13/7/2018).
Hal yang sama diungkapkan Isti, ibunda Putri. Nama anaknya juga hilang, sehingga tidak ada saat pengumuman. Padahal, saat pendaftaran anaknya masuk.
"Saya curiga, kenapa nama anak saya bisa hilang secara otomatis. Jadi bukan karena nilainya kalah tinggi. Tetapi hilang. Saya curiga ini permainan dinas, menghapus nama anak saya dengan titipan," katanya.
Meski berlangsung tertib, para orang tua siswa ini terlihat tampak sangat cemas. Hal itu tampak terlihat dari raut wajah mereka yang sanga capek, karena bolak balik ke sekolah. Namun tidak ada kepastian.
Dengan langsung datang ke gedung Pemkot Tangsel, para wali murid ini ingin bertemu Wali Kota Airin Rachmi Diany. Mereka ingin mengadu nasib mereka.
Namun, wali kota cantik itu tidak ada di kantor. Hal ini makin membuat kecewa para orang tua murid yang datang sejak pagi. Hingga kini, para wali murid masih menunggu di gedung Pemkot Tangsel.
Para orang tua siswa itu, protes dengan pelayanan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) yang sangat kacau, dipelaksanaan PPDB Online tingkat SMP ini. Aksi spontan itu ditanggapi dingin.
Salah seorang wali murid, Minan mengaku, dirinya ingin menanyakan data anaknya yang tiba-tiba hilang. Sehingga tidak diterima masuk ke SMPN 21 Kota Tangsel.
"Saya daftar sejak 11 Juli 2018, dan masuk. Namun saat pengumuman hasil seleksi, nama anak saya tidak ada dan hilang," kata Minan kepada KORAN SINDO di Puspemkot Tangsel, Jumat (13/7/2018).
Hal yang sama diungkapkan Isti, ibunda Putri. Nama anaknya juga hilang, sehingga tidak ada saat pengumuman. Padahal, saat pendaftaran anaknya masuk.
"Saya curiga, kenapa nama anak saya bisa hilang secara otomatis. Jadi bukan karena nilainya kalah tinggi. Tetapi hilang. Saya curiga ini permainan dinas, menghapus nama anak saya dengan titipan," katanya.
Meski berlangsung tertib, para orang tua siswa ini terlihat tampak sangat cemas. Hal itu tampak terlihat dari raut wajah mereka yang sanga capek, karena bolak balik ke sekolah. Namun tidak ada kepastian.
Dengan langsung datang ke gedung Pemkot Tangsel, para wali murid ini ingin bertemu Wali Kota Airin Rachmi Diany. Mereka ingin mengadu nasib mereka.
Namun, wali kota cantik itu tidak ada di kantor. Hal ini makin membuat kecewa para orang tua murid yang datang sejak pagi. Hingga kini, para wali murid masih menunggu di gedung Pemkot Tangsel.
(mhd)