Pemalak Berkeliaran di Ancol, Kriminolog UI: Aparat Kurang Peka

Kamis, 12 Juli 2018 - 12:00 WIB
Pemalak Berkeliaran di Ancol, Kriminolog UI: Aparat Kurang Peka
Pemalak Berkeliaran di Ancol, Kriminolog UI: Aparat Kurang Peka
A A A
JAKARTA - Menjelang Asian Games 2018, tukang palak berkeliaran di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Mereka meminta uang secara paksa kepada pengunjung Ancol.

Menanggapi, maraknya aksi premanisme ini, kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Achmad Hisyam, meminta aparat hukum lebih peka terhadap kejadian ini. Ia pun menyindir fungsi kepolisian dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga.

“Apalagi Ancol, itukan jadi venue Asian Games. Seharusnya mereka (polisi) paham, tanpa harus viral terlebih dahulu. Mereka harus hadir memberantas,” ujar Hisyam kepada KORAN SINDO.

Selain mempertanyakan ketegasan aparat, Hisyam menyindir soal kehadiran polisi yang dinilainya terlambat. Ia pun meminta agar penindakan terus dilakukan, tanpa menunggu agenda Asian Games. (Baca juga: Bermodal Tato dan Wajah Seram, Tukang Palak Berkeliaran di Ancol)

“Jadi jangan cuman insidentil saja, tapi harus dilakukan terus menerus,” kata Hisyam sembari mengingatkan tentang Tribarata Polri, dimana salah satunya melindungi dan mengayomi masyarakat.

Tak hanya itu, Hisyam juga menyindir pola kerja polisi yang habis menangkap kemudian melepaskan kembali. Baginya, hal itu tidak memberikan efek jera. Sebab, pola semacam itu akan membuat hukum menjadi lemah, dan membuat para pemalak kembali beraksi.

Karena itu, Hisyam meminta agar penindakan lebih digencarkan. Pemalak yang diamankan harus segera dikenakan pasal agar ditahan. “Soal pasalnya, polisi pasti bisa, atau tipiring tahan bulan juga bisa,” ujarnya.

Sementara Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Reza Arief Dewanto, berjanji meningkatkan patroli di kawasan pintu Ancol Barat yang kerap menjadi aksi pemalakan.

“Kami akan intensifkan patroli di area tersebut, mungkin di situ ada Pos Lantas, dari Pos Lantas itu lah yang akan kami gerakan untuk patroli, juga memonitor di daerah wilayah tersebut,” tandasnya. (Baca juga: Polisi Ringkus 8 Orang Pemalak di Kawasan Thamrin City Tanah Abang)

Paska kejadian, kata dia, polisi langsung bergerak dan mengamankan tiga preman yang mengaku memalak di kawasan Ancol. Ketiganya tak berkutik saat polisi menangkapnya.

Reza mengakui kawasan Ancol cukup rawan, mengingat lokasinya yang berdekatan dengan Jalan RE Martadinata. Karena itu, untuk mencegah aksi premanisme terulang kembali, pihaknya akan memperketat pengamanan di kawasan itu.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5390 seconds (0.1#10.140)