Sempat Mangkrak, DKI Genjot Proyek Enam Ruas Jalan Tol Dalam Kota
A
A
A
JAKARTA - Proyek pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota yang digaungkan sejak kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo 2013 silam akhirnya terwujud. Peletakan batu pertama yang baru dilaksanakan pada 2017 lalu itu kini mulai dikebut di kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan.
Berdasarkan pengamatan, pengerjaan jalan tol dalam kota saat ini berada di Jalan Boulevard Raya, Kelapa gading menuju ke Pulo Gebang melintasi Jalan Pegangsaan Dua- Jalan Raya Bekasi, menuju Pulo Gebang. Pengerjaan berada di tengah median jalan dipagari pembatas seng. Jalur yang umumnya tersedia dua-tiga jalur kini hanya bisa dilintasi satu jalur. Meskipun ada jalur tambahan, lapisan aspal bergelombang dan membahayakan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengakui hal tersebut. Menurutnya, dampak kemacetan akibat pembangunan sulit terhelakan. Namun dia mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengenjot pembangunan infrastruktur untuk memastikan transportasi di Jakarta lebih lancar ke depan.
Menurutnya, proyek seksi A (Kelapa Gading-Pulo Gebang) yang merupakan bagian dari Tahap I pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota (Semanan-Pulo Gebang) itu dampaknya sangat luar biasa untuk mengurai kemacetan dari barat ke Timur.
Apalagi, kata Sandi, di bagian jalan tol tersebut terdapat jalur bus TransJakarta dan titik simpul perhentian moda transportasi lainya, seperti Mass Rapid Transit (MRt) dan Ligh Rail Transit (LRT).
"Seksi A on track on schedule diselesaikan pertengahan tahun depan sudah bisa commercial operation. Ketiga seksi pengerjaan fase I bisa rampung dan dioperasikan pada 2021. Adanya jalan tol ruas Semanan-Pulo Gebang ini akan menjadi urat nadi Barat ke Timur," kata Sandiaga Uno usai mengunjungi lokasi proyek seksi A di Kelapa gading, Rabu (11/7/2018).
Sandi menjelaskan, enam ruas jalan tol dalam kota akan rampung dan beroperasi pada 2023. Dia memastikan akan mendukung sepenuhnya agar target tersebut dapat berjalan lancar. Tantangan terberat, kata dia, adalah bagaimana pembangunan ini bisa lebih bergairah ke depan.
Untuk itu, lanjut Sandi, enam ruas jalan tol dalam kota menghubungkan moda-moda transportasi yang bersinggungan dengan Transit Oriented Development (TOD). Sehingga, keberadaan enam ruas tol dalam kota tidak semata-mata memuliakan pengendara pribadi.
"Kita bantu bangun interkoneksinya. Hal paling penting untuk konversi masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi ke kendaraan umum ini harus dipermudah dengan lancar," ungkapnya.
Berdasarkan pengamatan, pengerjaan jalan tol dalam kota saat ini berada di Jalan Boulevard Raya, Kelapa gading menuju ke Pulo Gebang melintasi Jalan Pegangsaan Dua- Jalan Raya Bekasi, menuju Pulo Gebang. Pengerjaan berada di tengah median jalan dipagari pembatas seng. Jalur yang umumnya tersedia dua-tiga jalur kini hanya bisa dilintasi satu jalur. Meskipun ada jalur tambahan, lapisan aspal bergelombang dan membahayakan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengakui hal tersebut. Menurutnya, dampak kemacetan akibat pembangunan sulit terhelakan. Namun dia mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengenjot pembangunan infrastruktur untuk memastikan transportasi di Jakarta lebih lancar ke depan.
Menurutnya, proyek seksi A (Kelapa Gading-Pulo Gebang) yang merupakan bagian dari Tahap I pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota (Semanan-Pulo Gebang) itu dampaknya sangat luar biasa untuk mengurai kemacetan dari barat ke Timur.
Apalagi, kata Sandi, di bagian jalan tol tersebut terdapat jalur bus TransJakarta dan titik simpul perhentian moda transportasi lainya, seperti Mass Rapid Transit (MRt) dan Ligh Rail Transit (LRT).
"Seksi A on track on schedule diselesaikan pertengahan tahun depan sudah bisa commercial operation. Ketiga seksi pengerjaan fase I bisa rampung dan dioperasikan pada 2021. Adanya jalan tol ruas Semanan-Pulo Gebang ini akan menjadi urat nadi Barat ke Timur," kata Sandiaga Uno usai mengunjungi lokasi proyek seksi A di Kelapa gading, Rabu (11/7/2018).
Sandi menjelaskan, enam ruas jalan tol dalam kota akan rampung dan beroperasi pada 2023. Dia memastikan akan mendukung sepenuhnya agar target tersebut dapat berjalan lancar. Tantangan terberat, kata dia, adalah bagaimana pembangunan ini bisa lebih bergairah ke depan.
Untuk itu, lanjut Sandi, enam ruas jalan tol dalam kota menghubungkan moda-moda transportasi yang bersinggungan dengan Transit Oriented Development (TOD). Sehingga, keberadaan enam ruas tol dalam kota tidak semata-mata memuliakan pengendara pribadi.
"Kita bantu bangun interkoneksinya. Hal paling penting untuk konversi masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi ke kendaraan umum ini harus dipermudah dengan lancar," ungkapnya.
(ysw)