Rampok Taksi Online, Rencana Sugiri Nikahi Kekasih Gagal Total

Sabtu, 23 Juni 2018 - 19:39 WIB
Rampok Taksi Online, Rencana Sugiri Nikahi Kekasih Gagal Total
Rampok Taksi Online, Rencana Sugiri Nikahi Kekasih Gagal Total
A A A
TANGERANG - Rencana Sugiri Gagja Gumelar ingin menikahi kekasihnya, akhirnya berantakan. Padahal, semua persiapan sudah matang dan akad nikah serta pesta perkawinan siap digelar.

Pria kelahiran Cianjur yang akrab disapa Giri itupun akhirnya tidak hadir di moment sakral itu. Sebab aksinya keburu terbongkar Polres Metro Tangerang Kota. Giri ditangkap dan betisnya ditembak polisi.

Mimpi indah membangun rumah tangga pun akhirnya pupus dan digantikan penyesalan seumur hidup. Saat digiring petugas kepolisian, Giri tampak tertunduk. Matanya merah penuh penyesalan.

"Saya butuh uang untuk modal menikah dan pesta pernikahan. Rencananya hari ini saya mau melangsungkan pernikahan dan akad nikah di Cirebon," ujar Giri di Polres Metro Tangerang, Sabtu (23/6/2018).

Dalam aksinya, Giri berperan sebagai otak pelaku pembegalan. Dia yang membawa pistol airsoft gun dan mencekik korban, serta mengancam akan menembak dan membunuhnya jika berani malawan.

"Saat ditangkap kami sedang berkeliling dengan menggunakan mobil Avanza yang kami begal di Alam Sutera. Mobil ini rencananya akan kami jual ke Bandung. Saya belum tahu pasarannya," ungkapnya.

Giri mengaku menyesal. Apalagi, keluarga calon istrinya tidak tahu dirinya ditangkap, karena membegal driver taxi online. Bahkan hingga saat dirinya ditangkap oleh polisi, kekasihnya masih belum dikabari.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, dalam menjalankan aksinya, Giri dibantu oleh seorang temannya Egi Andri Lukman, yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkot.

"Korbannya Sugiarto, warga Kalideres, driver Grab online. Peristiwa berawal pada Minggu 10 Juni lalu saat korban mendapat orderan Grab ke Jakarta Barat dan ke Alam Sutera, Serpong," paparnya.

Namun, saat berada di tengah jalan, kedua pelaku menghentikan mobil. Tepatnya di wilayah Lingkar Barat Alam Sutera. Saat Sugiarto menghentikan mobilnya, pelaku Egi menjerat leher korban dari belakang.

Kemudian, pelaku Giri mencekiknya dari samping dan langsung mengeluarkan pistol yang sudah dipersiapkannya. Pistol kemudian ditodongkan ke kepala korban, disertai ancaman korban akan dibunuh.

"Korban diikat dengan tali rapia, dan mulutnya ditutup dengan lakban. Lalu korban dibawa ke Cianjur dan dibuang ke tengah sawah. Korban ditolong warga dan dibawa ke kantor polisi," jelasnya.

Laporan ini kemudian diteruskan oleh Tim Resmob Polresto Tangerang Kota dan langsung dilakukan pengejaran. Akhirnya, kedua pelaku berhasil ditangkap di Cianjur. Saat ditangkap pelaku berusaha melawan petugas.

"Kedua pelaku tertangkap di Cianjur. Saat ditangkap, keduanya melawan dengan senpi, sehingga langsung ditembak keduanya di bagian betis. Lalu, kedua pelaku digiring ke Polresto," tandasnya.

Dari tangan pelaku, petugas menyita bukti satu senpi airsoft gun, satu senar gitar, satu gulungan lakban, dan satu unit mobil Toyota Avanza hitam B 2049 BZB yang pelatnya dan velknya telah ganti pelaku.

"Atas perbuatannya, kedua pelaku Giri dan Egi dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan, dan ancaman pidananya 12 tahun penjara. Saat ini pelaku telah ditahan," pungkasnya.

Sementara itu, korban Sugiarto langsung memeluk Harry dan sujud syukur di halaman Mapolresto Tangerang Kota, seusai diberikan kunci mobilnya oleh polisi. Ia bersyukur mobilnya bisa kembali lagi.

"Saya lagi mengantar dari Harmoni ke Alam Sutera. Saat saya sedang melihat aplikasi, langsung dijerat dari belakang dicekik dari sebelah kiri. Lalu tangan dan mata dilakban saya," katanya menceritakan kejadian yang dialaminya itu.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5465 seconds (0.1#10.140)