Kemarau, Warga Jakarta Mulai Kesulitan Mendapatkan Air Bersih

Kamis, 17 Mei 2018 - 21:11 WIB
Kemarau, Warga Jakarta Mulai Kesulitan Mendapatkan Air Bersih
Kemarau, Warga Jakarta Mulai Kesulitan Mendapatkan Air Bersih
A A A
JAKARTA - Musim kemarau yang melanda Jakarta beberapa pekan terakhir membuat stok air bersih terganggu. Imbasnya banyak warga Jakarta yang kini kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

Jaka (46), warga Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, mengaku sudah hampir dua pekan pasokan air di rumahnya terganggu. Ia kini tidak bisa sembarangan menyalakan air.

“Ketika malam sama pagi saya nyalakan air. Sengaja, soalnya kalau siang susah air,” ujar Jaka kepada wartawan, Kamis (17/5/2018).

Sekalipun mengucur pada malam hari, namun air yang di dapat masih belum mencukupi kebutuhan air untuk lima anggota keluarganya. Sebab air yang mengucur sangat minim.

Sama halnya dirasakan Arief (36), warga Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Ia mengaku sudah sepekan ini pasokan air di rumahnya terganggu. Bapak dua anak ini terpaksa membeli air melalui gerobak-gerobak yang melintas setiap pagi dan sore hari.

Air jerigen yang dibeli dari gerobak digunakan untuk keperluan dapur atau memasak, sementara untuk mandi ia menggunakan air pompa.

“Kualitas airnya kan beda. Kalau saya pakai air jerigen untuk mandi bisa tekor. Sementara kalau pakai air pompa untuk makan, enggak bagus,” ucapnya.

Corporate Communications & Social Responsibilities Division Head Palyja, Lydia Astriningworo, menyebutkan, kelangkaan pasokan air beberapa pekan ini disebabkan suplai air mengalami penurunan. Produksi air Palyja mengalami penurunan 200-300 liter per detik. “Kami belum tahu sampai kapan ini berlangsung,” kata Lydia.

Guna mengantisipasi gangguan air bersih ini, Palyja berencana melakukan pemerataan distribusi air bersih dan berkoordinasi dengan Perusahaan Air Minum (PAM) serta institusi terkait lainnya di Pemprov DKI.

PAM Jaya pun berharap Pemprov DKI bisa mengendalikan tinggi muka air di Kanal Banjir Barat dengan cara buka-tutup Pintu Air Karet.

Menurut Lydia, gangguan pasokan air bersih tidak hanya terjadi di Sukabumi Utara dan Tomang, tapi juga beberapa wilayah lain di Ibu Kota, meliputi Manggarai Selatan, Manggarai, Menteng Atas, Pasar Manggis, Guntur, Pegangsaan, Cikini, Mangga Besar, dan Tangki.

Kemudian Tomang, Grogol, Ancol, Pekojan, Roa Malaka, Pinangsia, Pejagalan, Mangga Dua Selatan, Pluit, Palmerah, Kemanggisan, Angke, Kali Anyar, Jembatan Besi, Suka Bumi Utara, dan Duri Kepa.

Selanjutnya, Tanjung Duren Selatan, Tanjung Duren Utara, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jelambar baru, Wijaya Kusuma, Jelambar, Gelora, Grogol Selatan, Grogol Utara, Pancoran, Bukit Duri, Manggarai Selatan, Kampung Melayu dan sekitarnya.

Agar stok air bersih tersedia, Plyja akan menyediakan armada mobil tanki untuk mengantisipasi keadaan darurat, terutama di rumah sakit dan rumah ibadah. “Kami akan memberitahukan perkembangannya secara berkala,” ucapnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3735 seconds (0.1#10.140)