Korban Tertimbun di Proyek Galian PDAM Bekerja Tanpa Alat Pengaman

Rabu, 02 Mei 2018 - 11:37 WIB
Korban Tertimbun di Proyek Galian PDAM Bekerja Tanpa Alat Pengaman
Korban Tertimbun di Proyek Galian PDAM Bekerja Tanpa Alat Pengaman
A A A
JAKARTA - Polsek Metro Penjaringan Jakarta Utara menyelidiki kecelakaan kerja di proyek intalasi PDAM di Jalan Jembatan III, Penjaringan, Jakarta Utara. Penyelidikan ini untuk mencari apakah ada unsur kelalaian dalam menjalankan prosedur penggalian gorong-gorong atau sebab lain.

Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan Kompol Mustakim mengatakan, sudah ada tiga saksi yang diminta keterangan terkait insiden yang menyebabkan Tarno (40) tewas tertimbun di gorong-gorong tersebut. Ketiga saksi yang diperiksa merupakan rekan korban yang saat kejadian ada di tempat. Mereka adalah Iyan, Sarju, dan Jai. (Baca juga:Tertimbun di Gorong-gorong, Karno Ditemukan Meninggal Dunia)

“Sudah memeriksa tiga saksi yang merupakan teman kerja korban. Mereka sedang menggali pipa air PAM, kemudian terkubur di dalam. Kita lihat prosedurnya, apakah ada K3-nya karena pekerjaan dalam risiko tinggi,” kata Mustakim, Rabu (2/5/2018).

Polisi menduga ada kelalaian dalam pengerjaan proyek instalasi air ini. Pasalnya, saat jasad Tarno ditemukan sekitar pukul 04.30 WIB dalam kondisi tidak menggunakan alat pengaman.

“Iya, menggali secara manual, tanpa alat safety. Mereka menggali dengan alat tradisional,” ujar dia. (Baca juga: Pekerja Palyja Tertimbun di Gorong-gorong, Sandi Panggil Disnaker)

Tarno merupakan pekerja dari kontraktor yang mengerjakan penggalian tanah untuk pipa instalasi air PAM milik Palyja. Penyidik juga akan memanggil Pam Jaya atau Palyja yang disinyalir bertanggung jawab atas kejadian ini.

Saat ini, lubang lokasi ditemukannya jasad Tarno tertimbun tanah sudah ditutup. Hal tersebut dilakukan agar arus lalu lintas di lokasi kejadian berjalan normal.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5040 seconds (0.1#10.140)