Dua Rangkaian Kereta MRT dari Jepang Tiba di Jakarta

Rabu, 04 April 2018 - 23:38 WIB
Dua Rangkaian Kereta MRT dari Jepang Tiba di Jakarta
Dua Rangkaian Kereta MRT dari Jepang Tiba di Jakarta
A A A
JAKARTA - Dua rangkaian kereta cepat MRT tiba di Dermaga 102, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/4/2018). Rangkaian ini nantinya akan bersiap uji coba sebelum nantinya dioperasikan April 2019 mendatang.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, Willian Sabandar mengatakan, kedatangan rangkaian kereta ini terlambat dari jadwal 26 Maret 2018 lalu. Kondisi cuaca buruk dari Jepang menjadi alasan dua rangkaian itu terlambat.

Pantauan KORAN SINDO, hingga selesai magrib tadi proses pemindahan rangkaian berwarna abu itu masih dilakukan. Beberapa kali crane dari kapal Ellensborg terlihat kesulitan setelah tali mengalami putus. Hingga akhirnya lewat pukul 19.00 WIB kereta bisa diangkut.

William tampak semringah dengan kehadiran kereta itu. Rencananya sebelum diangkut menuju Depo Lebak Bulus, kereta itu akan disimpan dulu di gudang penyimpanan di Tanjung Priok. Sebelum nantinya akan diangkut bertahap menggunakan kontainer.

“Akan ada tiga kali pemberangkatan menuju Depo Lebak Bulus, yang pertama besok malam dari sini ke Lebak Bulus sebanyak tiga gerbong. Malam berikutnya tiga gerbong, malam selanjutnya lagi enam gerbong,” papar William.

Meskipun terlihat mirip dengan Commuter Line, namun William menegaskan rangkaian MRT sangat berbeda. Sebab kereta ini menggunakan teknologi baru dan canggih. Dia pun menyaksikan sendiri saat merancang dan membangun rangkaian itu di pabriknya Toyokawa, Jepang.

Meski demikian, William mengatakan, pemilihan desain warna yang dipilih benar telah dirancang. Dia memilih warna itu karena cocok dengan karakteristik Jakarta. Interior dalam MRT telah disesuaikan dengan kebutuhan penumpang di Jabodetabek. “Kita juga berikan tempat khusus penyandang disabilitas,” ucapnya.

Untuk uji coba nantinya, akan dilakukan di 13 stasiun yang ada. Sistem modern penggunaaan sinyal telah dirancang untuk operasi kereta secara otomatis. Artinya pengoperasian kereta dimulai dari Depo Lebak Bulus, dikontrol oleh operation command center di Lebak Bulus sehingga pemberangkatan pasti tepat waktu.

“Kalau liaht hari ini porses pemasangan rel kereta dari Lebak Bulus ke Bundaran HI progresnya 40%. Pasokan listrik sudah dimulai, April sudah masuk listrik di depo dan dicek pelan-pelan,” ucapnya.

Direktur Operasional PT MRT Silvia Halim menambahkan, operasional MRT sepenuhnya milik Indonesia, mulai dari masinis, pengontrol, hingga staf stasiun. “Anak-anak Indonesia juga terlibat dalam pemeliharaan kereta, stasiun, depo,” ucapnya.

Sementara bila nantinya kereta rusak, Silvia mengatakan hal itu masih dibantu dari konsultan Jepang yang melakukan persiapkan kita tenaga ini sampai pada kapasitas yang bagus.“Sebelum operasi ada namanya shadow operation, operator yang nantinya akan dampingi MRT jalankan kereta,” tuturnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4717 seconds (0.1#10.140)