Wagub DKI Ingin Lanjutkan Penanganan Waduk mangkrak

Sabtu, 24 Maret 2018 - 07:07 WIB
Wagub DKI Ingin Lanjutkan Penanganan Waduk mangkrak
Wagub DKI Ingin Lanjutkan Penanganan Waduk mangkrak
A A A
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno ingin melanjutkan normalisasi waduk, khususnya waduk yang mangkrak. Dinas Sumber Daya Air (SDA) dinilai belum maksimal menangani sumber air yang ada di Jakarta.

Sandiaga mengatakan, Jakarta sebenarnya memiliki banyak sumber air. Salah satunya yaitu waduk. Sayangnya, banyak waduk di Jakarta tidak tertata dan bahkan banyak yang mangkrak. Seperti Waduk Rawa Rorotan dan waduk lainnya, termasuk di Pondok Rangon.

Padahal, kata Sandi, Jakarta membutuhkan sumber air bersih yang saat ini masih mengandalkan Waduk Jati Luhur dan hanya dinikmati 60 persen warga. Untuk itu, waduk dan semacamnya akan di tata ulang melalui program tadah hujan.

"Jadi nanti waduk akan kita tata ulang kembali dalam satu effort untuk prioritaskan fokus kita dalam ketersediaan dan ketahanan sumber air," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta kemarin.

Sandi menjelaskan, sebagai sebuah ibu kota, Jakarta mesti menjadi kota yang berdaya tahan dan kota yang tangguh dengan memanfaatkan lingkungan alam yang ada. Jakarta harus punya kemampuan menciptakan air baku sendiri, menjadi kota yang sustainable dan resilience.

Artinya, lanjut Sandi, tidak ada alasan apabila waduk dan sumber air lainya yang ada di Jakarta dibiarkan mangkrak. Dia memastikan akan menata ulang sumber air dan bahkan siap memberikan dana kepada Perusahaan Air Minum (PAM) untuk pipanisasi.

"Kami, tunggu kalau PAM membutuhkan tambahan permodalan. Ini basic need, kebutuhan yang sangat dasar. Harus menyediakan dari pemprov," tegasnya.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Imam Satria sepakat dengan Wakil Gubernur Sandiaga agar pembangunan waduk di Jakarta tidak boleh mangkrak. Dia menilai bahwa Kepala Dinas SDA, Teguh Hendrawan tidak maksimal menjalankan program pembangunan waduk, danau buatan ataupun embung.

Padahal, kegiatan penataan sumber air tersebut merupakan kegiatan prioritas. Politisi Partai Gerindra itu meminta agar Wakil Gubernur Sandiaga mengevaluasi Teguh hendrawan lantaran dianggapnya telah gagal.

Apalagi, tahun ini pemprov menganggarkan Rp614,65 miliar untuk menangani situ, waduk, dan embung. Namun, sebagian besar dana, Rp528,71 miliar, dianggarkan untuk pengadaan tanah. Adapun sisanya untuk pemeliharaan sebesar Rp10,027 miliar serta pembangunan waduk, situ, dan embungRp 75,33 miliar.

"Rencana pembangunan waduk sejak 2014 sudah digagas, tetapi hanya sedikit yang berjalan baik. Waduk mangkrak banyak. SDA ini seperti tak bisa kerja," tegasnya.

Pengamat Perkotaan Univer Trisakti, Nirwono Joga meminta Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya Sandiaga mengevaluasi Kepala SDA dan menganntinya dengan yangg lebih baik, inovatif, dan peduli lingkungan akan pentingnya air bagi kota.

Saat ini, kata Nirwono, ada 44 waduk dan 14 situ yang masih terlantar. Namun, SDA malah fokus membuang air sebanyak-banyaknya ke laut. Padahal, selain dapat menyerap air sebanyak-banyaknya, penanganan 44 waduk dan 14 situ juga berfungsi sebagai penyimpanan air.

"Jadi pendekatan penanganan banjir itu sebenarnya seiringan dengan penyimpanan air. Intinya tidak ada air hujan yang terbuang, tetapi semua diresapkan daam tanah atau ditampung di dalam kolam penampungan sebagai cadangan air," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.5949 seconds (0.1#10.140)