Wajah Baru Trotoar Sudirman-Thamrin Lebih Nyaman, Lebih Manusiawi

Minggu, 11 Maret 2018 - 09:58 WIB
Wajah Baru Trotoar Sudirman-Thamrin Lebih Nyaman, Lebih Manusiawi
Wajah Baru Trotoar Sudirman-Thamrin Lebih Nyaman, Lebih Manusiawi
A A A
JAKARTA - Wajah Jalan Sudirman-Thamrin di DKI Jakarta tidak lama lagi akan berubah. Penataan drastis yang sudah mulai dilakukan akan mewujudkan wajah jalan protokol ibu kota tersebut menjadi lebih nyaman dan manusiawi.

Jalan Sudirman-Thamrin bahkan diharapkan akan menjadi jalan kelas dunia dan menjadi etalase ibu kota negara yang bisa dibanggakan. Konsep nyaman diwujudkan dalam sentuhan pada trotoar yang mendukung pergerakan pejalan kaki dan bukan pengendara motor (moving people, not moving rider), sehingga trotoar harus nyaman, lebar, aman sebagaimana trotoar modern.

Tentu saja trotoar akan dihijaukan dengan pepohonan dan taman yang indah. Adapun konsep manusiawi karena trotoar akan dilengkapi dengan shelter, lampu, sabuk budaya yang dapat dimanfaatkan untuk pertunjukkan, kios kaki lima yang tertata, jalur sepeda yang lebar, walk of fame atlet berprestasi, dan lainnya. Tentu saja trotoar akan ramah untuk kelompok disabilitas. Dengan berbagai fasilitas tersebut, trotoar akan menjadi ruang interaksi sosial baru tanpa sekat.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memerintahkan jajarannya agar bisa tepat waktu menyelesaikan proyek perbaikan tersebut. Namun, dia juga menekankan agar persiapan dan perencanaan matang hingga menghasilkan karya terbaik. Anies mengingatkan nama baik Indonesia dipertaruhkan dalam proyek itu. "We better get it done before Asian Games. Nama baik Republik ini dipertaruhkan di sini. Kerjakan all out, sampai dini hari diawasi," ujar Anies di Balai Kota, Selasa (6/3/2018).

Pembenahan trotoar Jalan Sudirman-Thamrin sudah dimulai. Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faisal menuturkan, pengerjaan penataan trotoar mulai dilakukan dengan pemindahan pohon pembatas jalur lambat dan jalur cepat di sepanjang Jalan Sudirman hingga Dukuh Atas. Pemindahan dilakukan dalam rangka perubahan ukuran (resizing) jalan yang disesuaikan dengan konteks kekinian.

Jika saat ini Jalan Sudirman-Thamrin hanya memiliki jalur cepat dan lambat yang dibatasi jalur hijau, nanti sesuai konteks kekinian jalan tersebut akan dikembalikan menjadi tiga jalur reguler, dan satu jalur busway. Sementara trotoarnya dari 3-6 meter akan dilebarkan menjadi 10-12 meter. "Jadi pohon ada yang sebagian dipindahkan dahulu. Tapi, penataan nanti akan lebih hijau. Konsepnya kekinian," kata Yusmada di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (10/3/2018).

Dia menuturkan, penataan trotoar dimulai dari Senayan (Patung Pemuda), Semanggi, Dukuh Atas, hingga Bundaran HI. Selain sebagai pendukung Asian Games, trase tersebut juga sebagai bentuk perwujudan koridor jalan yang lengkap. Dengan demikian, trotoar mampu mendorong pergerakan pejalan kaki, bukan pergerakan kendaraan bermotor atau moving people, not moving rider. Harapan ini bisa diwujudkan karena selain ada Trans-jakarta, di jalan tersebut juga akan tersedia Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), dan Bus Rapid Transit.

"Akhirnya semua pergerakan orang itu harus dijawab dengan adanya akses dari kantor ke tempat-tempat kegiatan dengan berjalan kaki. Untuk itu, DKI menjawab dengan menata trotoar atau pedestrian way yang nyaman, lebar, aman," katanya.

Selain itu, penataan trotoar juga akan diwarnai dengan penambahan pohon, penyediaan fasilitas pendukung lain seperti shelter, lampu, sabuk budaya, kios, hingga jalur sepeda yang lebarnya sekitar 2 meter. "Pak Gubernur menekankan aspek kemanusiaan, ada spot-spot budaya, serbaguna ada spot edukasi infrastruktur sehingga terjadi interaksi sosial yang baru tanpa sekat," ungkapnya.

Dia menuturkan, proses perancangan desain penataan sudah dimulai sejak awal 2017. Pemprov melalui sekretaris daerah menugaskan kepada PT MRT membuat desain awal Jalan Sudirman-Thamrin. Rancangan desain tersebut selanjutnya ditawar kanketigaperusahaanswasta sebagai empunya kewajiban membangun.

Asisten Pembangunan DKI Jakarta Gamal Sinurat mengatakan, penataan trotoar yang direncanakan mulai Patung Pemuda, Senayan, hingga Patung Kuda, Thamrin, Jakarta Pusat itu akan memiliki lebar trotoar berkisar 10-12 meter. Penataan trotoar ini sekaligus mengubah tata ruang Jalan Sudirman. Pelebaran trotoar dari dari saat ini sekitar 3-5 meter menjadi 10-12 meter harus dilakukan karena trotoar akan memiliki fasilitas berupa bangku taman dan etalase budaya. Etalase budaya akan ditempatkan di titik-titik tertentu dan bisa dimanfaatkan untuk menempat kan benda-benda seni budaya hingga kegiatan seni budaya skala kecil.

Pemprov DKI masih akan membicarakan lebih lanjut teknis dari pemanfaatan etalase budaya ini agar tidak menjadi ruang bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Tak hanya itu, desain penataan trotoar Jalan Jenderal Sudirman-MH Thamrin juga akan dilengkapi dengan walk of fame atlet-atlet berprestasi yang telah mengharumkan nama Indonesia dengan segala kisah atlet-atlet tersebut.

Nanti atlet-atlet akan berinteraksi dengan warga yang berlalu lalang di trotoar pada waktu/event tertentu. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengatur waktu interaksi tersebut. "Lantai trotoar akan ada lurik batik budaya Nusantara. Ada juga patung-patung atlet, seni, dan budaya. Bahkan ada spot-spot yang memungkinkan adanya pertunjukan seni dan budaya," ungkapnya.

Selain itu, seperti disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, akan ada juga kios-kios ekonomi mikro. Tapi, tentu kios-kios dimaksud harus naik kelas dan standarnya bagus. Tolok ukur standar kios adalah pelayanannya baik, rapi, dan tersertifikasi dengan baik. Pemprov DKI akan membantu usaha-usaha yang seperti itu agar bisa naik kelas.

Sementara itu, arsitek dari PT Arkonin yang merancang penataan trotoar Sudirman-Thamrin, Achmad Noerzaman memperkirakan pengerjaan proyek trotoar Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat tidak bisa selesai 100% ketika perhelatan Asian Games 2018 dimulai. Menurutnya, sisa waktu sekitar lima bulan sebelum Asian Games 2018 tidak mencukupi hingga pengerjaan trotoar bisa selesai secara menyeluruh. Area yang diperkirakan bisa selesai tepat waktu terbentang dari Patung Pemuda Membangun, Senayan, hingga Jalan Layang Karet.

Panjangnya yakni 2,5 kilometer atau di dua sisi jalan menjadi 5 kilometer. Meski pekerjaan fisik dimulai bersamaan, area Senayan hingga Karet menjadi prioritas karena lokasinya berdekatan dengan Gelora Bung Karno yang menjadi salah satu venue Asian Games. "Prioritas penyelesaian Patung, Senayan, sampai Wisma Dharma (Karet) itu yang finishing-nya sudah rapi karena berdekatan dengan GBK. Dari Karet sampai Patung Kuda, kira-kira September finishing-nya baru selesai karena lebih panjang jalurnya," ungkapnya.

Area lain, dari Karet hingga Bundaran Patung Kuda, diperkirakan selesai seutuhnya pada September 2018 atau setelah perhelatan Asian Games selesai. Namun, Achmad menjamin saat Asian Games area trotoar tersebut telah sampai pada tahap finishing seperti pemasangan lantai. Untuk diketahui, pembiayaan penataan trotoar berasal dari kompensasi pelampauan kelebihan lantai bangunan (KLB) PT MRT, PT Kepland Investama, dan PT Mitra Panca Persada.

Pemindahan Pohon
Kepala Dinas Kehutanan DKI Djafar Muchlisin menyebutkan bahwa ada 110 dari 541 pohon yang berada di pembatas jalur cepat dan lambat akan dipindahkan. Menurutnya, ratusan pohon tersebut dipindahkan ke Taman Bersih, Manusiawi, dan Berwibawa (BMW) yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara. "Kami targetkan pemindahan pohon selesai Maret ini," ujarnya.

Pengerjaan pemindahan pohon itu, kata Djafar, dibagi dalam dua tahap. Pertama, pihaknya merelokasi sebanyak 65 pohon yang ada di sebelah timur (arah Semanggi) dari Patung Jenderal Sudirman ke arah Gedung World Trade Center (WTC). Tahap kedua, merelokasi 45 pohon yang ada di sisi barat atau menuju arah Bundaran Hotel Indonesia (HI) dari Hotel Le Meridien hingga Patung Jenderal Sudirman. "Sebagai ganti pohon itu, sepanjang jalur pembatas akan ditanami bunga pucuk merah, bunga merak, dan bunga Bougenville. Kami berkoordinasi juga dengan Dinas Bina Marga DKI Jakarta supaya bisa memberikan ruang di trotoar untuk kemudian ditanami pohon-pohon tersebut dengan jarak sekitar 5-6 meter," pungkasnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.5433 seconds (0.1#10.140)