Lahan Sempit, Parkir Liar Menjamur di Jalan Lingkungan Jakbar

Rabu, 14 Februari 2018 - 18:14 WIB
Lahan Sempit, Parkir Liar Menjamur di Jalan Lingkungan Jakbar
Lahan Sempit, Parkir Liar Menjamur di Jalan Lingkungan Jakbar
A A A
JAKARTA - Sempitnya lahan parkir di Jakarta Barat membuat parkir liar menjamur. Tanpa adanya tempat, sejumlah kendaraan mulai penuhi jalanan Jakarta.

Kondisi itu hampir ditemukan di beberapa titik lahan di kawasan Jakarta, seperti depan Pasar Bunga Rawa Belong, Kecamatan Tambora, kantor Kejari Jakarta Barat, Lippo Mall Puri, hingga Kota Tua. Dibeberapa lokasi itu parkir liar sebabkan kemacetan.

Di Pasar Rawa Belong misalnya, parkir liar memenuhi Jalan Sulaiman. Di tempat itu kendaraan memenuhi jalan membuat kemacetan tak terhindarkan, ruas jalan yang semestinya untuk dua lajur menjadi hanya satu.

Tak hanya roda empat yang terparkir di kawasan itu, beberapa roda dua juga ikut memarkirkan memenuhi bahu jalan. Kondisi roda dua kian panjang lantaran terdapat kafe di atas trotoar.

"Dulu enggak macet. Semenjak ada rumah makan dan parkiran penuh, jadi kendaraan parkirnya di jalan," keluh Yayat (45), warga sekitar, Rabu 14 Februari 2018.

Yayat melihat kondisi Rawa Belong kian hari kian buruk, terutama saat malam hari. Aktivitas pedagang yang kian penuh dan adanya pengunjung kafe membuat jalanan tak terkendali.

Kondisi serupa terjadi di kawasan dekat Lippo Mall Puri. Tak adanya parkir motor dalam mal membuat parkir roda dua menjamur di beberapa titik, mereka memenuhi lokasi jalanan di sekitaran mal membuat kondisi kian semerawut.

Lantaran tak ada lapak, para jukir sembarangan mematok tarif parkir. Mereka menentukan parkir motor Rp5.000 sekali parkir dan tidak menyerahkan tiket.

Sekalipun mendapatkan penjagaan, namun para jukir di sana tidak bertanggung jawab ketika terjadi penertiban. Mereka melarikan diri dan meninggalkan kendaraan di pinggir jalan.

"Kita di sini sifatnya enggak maksa, kalau anda mau silakan ke sini kalau enggak suka atau takut ditertibkan bisa di Hypermart," kata Abdul (28), jukir di lokasi.

Sementara di depan Kecamatan Tambora, parkir liar memenuhi jalan itu. Sempitnya lahan membuat kendaraan penuhi jalanan Tubagus Angke yang ada di luar.

Sekalipun terdapat larangan dilarang parkir, namun masyarakat tak takut. Tak adanya penindikan membuat kendaraan bertumpuk.

Humas Unit Pengelolah Parkir Jakarta, Ivan mengakui dengan banyak parkir liar. Ia mengakui kondisi itu disebabkan karena lahan parkiran yang kurang.

"Kami sudah sosialisasikan kepada masyarakat untuk mengalihkan parkiran ke tempat lain," ucap Ivan dikonfirmasi.

Meski demikian, terhadap kondisi parkir di Jakarta, Ivan mengakui 35 tempat dan lahan baru telah ia buat di beberapa pasar. Dari lokasi itu pad jakarta alami peningkatanan.

Di akhir tahun lalu saja, Ivan mencatat setidaknya parkiran mencapai Rp 107,8 miliar yang terdiri dari parkir jalanan dan parkir pasar. "Mungkin kalo dibandingkan parkir pasar lebih sedikit," ucapnya.

Sementara terkait parkir jalanan, Ivan mengakui pihaknya bisa saja meresmikan parkir liar yang ada kedalam parkir resmi sesuai dengab Pergub 188 tahun 2016. Namun mencapai itu, pihak harus mendapatkan rekomendasi dari pamong setempat dan sudinhub wilayah.

"Selain itu harus juga lahan parkir itu sebelumnya di tandai plang huruf P," tutup Ivan.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4714 seconds (0.1#10.140)