Pengoperasian Laboratorium PCR, RSUD Kota Bogor Tunggu Izin Kementerian Kesehatan

Minggu, 09 Agustus 2020 - 15:25 WIB
loading...
Pengoperasian Laboratorium PCR, RSUD Kota Bogor Tunggu Izin Kementerian Kesehatan
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. SINDOnews/Haryudi
A A A
BOGOR - Direktur Utama RSUD Kota Bogor dr Ilham Chaidir mengungkapkan, untuk pengoperasian laboratorium PCR masih menunggu izin Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Kesehatan. RSUD Kota Bogor sudah mengajukan surat ke Dinkes Provinsi Jawa Barat dengan bantuan dari Dinkes Kota Bogor.

“Laboratorium PCR kita masih menunggu keluar izin. Nanti akan ada visitasi dari provinsi untuk diajukan ke Kemenkes, kemudian nanti keluar izin. Mudah-mudahan bisa cepat karena sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan diagnostik kami,” kata Ilham,Minggu (9/8/2020).

DIa mengatakan, jika sudah beroperasi kapasitas uji diagnostik maksimal bisa mencapai 200 spesimen per hari. Kapasitasnya sekitar 96 spesimen untuk sekali running dan maksimal bisa 2-3 kali running,(Baca juga; Positif Corona, Wali Kota Bogor Diisolasi di RSUD Kota Bogor )

“Jadi, hasil swabnya bisa keluar satu hari. Mudah-mudahan kemampuan diagnostik kita menjadi meningkat sehingga lebih mempermudah tracing dalam mitigasi serta fungsi RSUD lebih kompleks,” ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini RSUD Kota Bogor sudah menyiapkan 112 tempat tidur khusus untuk pasien COVID-19 yang dirawat. Delapan tempat tidur di antaranya sudah memiliki ventilator dan tekanan negatif. “Tempat tidur yang terisi ada 64 dari 112 kapasitas,” terangnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memprediksi pandemi COVID-19 ini tak akan selesai dalam waktu yang cepat. Kalaupun COVID-19 nanti sudah selesai, alat yang ada di laboratorium PCR RSUD Kota Bogor tetap akan dibutuhkan untuk menanggani kasus lainnya.(Berita Terkait; Bima Arya Usul RSUD Bogor Ganti Nama dan Operasikan Laboratorium PCR )

“Semoga RSUD bisa semakin mengakselerasi mitigasi infeksinya. Ketika satu orang ketahuan positif, ini kan ada Detektif COVID-19 langsung bergerak, ada tracing kontaknya melalui unit lacak dan unit pantau. 2 x 24 jam muncul nama-nama ODP lalu kita tes swab dan hasilnya bisa kita ketahui segera karena ada Lab PCR di RSUD,” katanya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1531 seconds (0.1#10.140)