Warga Perumahan Elite Sentul City Unjuk Rasa dengan Bertelanjang Dada

Kamis, 21 Desember 2017 - 17:16 WIB
Warga Perumahan Elite Sentul City Unjuk Rasa dengan Bertelanjang Dada
Warga Perumahan Elite Sentul City Unjuk Rasa dengan Bertelanjang Dada
A A A
BOGOR - Lantaran kesal sambungan air bersih yang biasa disuplai pengembang diputus secara sepihak, ratusan warga perumahan Sentul City, berunjuk rasa di depan kantor PDAM Tirta Kahuripan, Kabupaten Bogor. Sebagian pendemo melakukan aksinya dengan bertelangjang dada.

Dalam aksinya warga menolak swastanisasi pemenuhan kebutuhan air minum yang seharusnya dikelola PDAM Tirta Kahuripan, tapi malah oleh PT Sukapura Graha Cemerlang, anak usaha PT Sentul City Tbk. Hal tersebut tentunya sangat merugikan warga karena harga air minum yang dibayar lebih mahal.

"Tak hanya itu, sudah banyak rumah warga yang sambungan airnya di putus sejak 2007, hanya gara-gara menunggak Iuran Pemeliharaan Lingkungan (IPL) yang nilainya terlampau mahal dari harga semestinya," jelas Ketua RW yang juga kordinator aksi KWSC Alexander Silitonga saat ditemui di depan kantor PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, Kamis (21/12).

Alexander menambahkan, memang IPL itu bukan hanya air, di antaranya kebersihan. Tapi yang diprotes masyarakat itu, karena hingga saat ini banyak warga diintimidasi hanya gara-gara tak mau membayar air karena kenaikannya dilakukan secara sepihak.

"Bahkan warga yang sudah lama diputus terpaksa untuk memenuhi kebutuhan airnya harus menggali sumur. Itupun penggunaan sumur, saat proses pembuatannya kita banyak yang diintimidasi oleh Sentul City," katanya.

Maka dari itu, warga Sentul City yang tergabung dalam Kerukunan Warga Sentul City (KWSC) mendesak Pemkab Bogor melalui PDAM Tirta Kahuripan mengambil alih pengelolaan air yang selama ini dibutuhkan warga.

"Dalam hal ini PT SGC menyalahkan PDAM yang mengurangi pasokan air. Namun saat ditanya ke PDAM tadi, justru malah menyalahkan PT SGC sebagai anak usaha Sentul City, yang seharusnya tak membebani. Jika seperti ini dan tak ada kepastian kita akan terus berunjuk rasa. Semua upaya hukum sudah kita tempuh termasuk mem PTUN kan mereka, tapi tidak digubris putusan hakim itu, ada apa ini," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas dan Protokol PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Agus Riyanto mengatakan, dalam waktu dekat akan kembali melakukan pertemuan terkait persoalan ini.
"Pertemuan ini kan baru sekali meski persoalan ini sudah bertahun-tahun. Maka dari itu, kami dari pihak PDAM hanya menunggu keputusan Pemkab Bogor saja, dalam hal ini tergantung dari Bupati. Pada prinsipnya kami siap mengambil alih dan memenuhi tuntutan warga Sentul City," katanya.

Presiden Direktur PT Sentul City Tbk Joni kawaldi menegaskan meski permasalahan sistem pengelolaan air dan lingkungan yang dikelolanya melalui PT SGC terus ditentang oleh warganya, pihaknya berjanji segera mencarikan jalan terbaik agar tak ada yang dirugikan.

"Tujuan kami hanya memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga Sentul City, karena warga kami juga merupakan keluarga bagi SGC," kata Jonni Kawaldi dalam keterangan persnya, Kamis (21/12).

Dia menjelaskan, pada prinsipnya PT Sentul City, Tbk sebagai pengembang terbesar di Kabupaten Bogor mengusung konsep urban development yang mengedepankan pelayanan kepada warganya. Hal tersebut, lanjut dia, sesuai dengan tujuan penyelenggaraan perumahan dan kawasan pemukiman sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang, salah satunya adalah untuk menjamin terwujudnya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu dan berkelanjutan.

"Dalam memenuhi dan mewujudkan amanat tersebut, PT Sentul City,Tbk sejak tahun 2000 telah menunjuk PT SGC selaku town management yang mengelola dalam arti memelihara dan memperbaiki lingkungan di kawasan Sentul sekaligus memenuhi kebutuhan warga di kawasan Sentul City dalam hal kebersihan, perawatan jalan, landscape taman termasuk keamanan dan pengawasan lingkungan serta bertanggung jawab penuh atas terpeliharanya prasarana, sarana dan utilitas di kawasan Sentul City," ungkapnya.

Salah satu aspek untuk dapat menciptakan lingkungan yang sehat adalah ketersediaan air minum yang bersih guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Corporate Communication PT. Sentul City Tbk Ario Danu menambahkan, dalam kerja sama ini juga pihaknya telah memberikan kesempatan bagi warga yang dapat menjadi partisipan dalam struktur pengembangan layanan publik warga Sentul City, itu sendiri.

"Pelayanan yang menyeluruh ini ke depan akan mengembangkan infrastruktur dan sistem layanan publik yang terbuka," ungkapnya.

Namun sangat disayangkan, itikad baik dari PT Sentul City, Tbk tersebut tidak disambut dengan baik oleh segelintir warga di Sentul City yang justru menghambat tujuan dari PT Sentul City, Tbk agar mampu memenuhi kebutuhan warganya atas ketercukupan air bersih.

Menurutnya, mereka menggugat pembatalan Izin Penyelenggaraan SPAM atas nama PT Sentul City, Tbk ke PTUN Bandung dan mendesak agar PDAM Tirta Kahuripan mengambil alih penyedian air minum di kawasan Sentul City.

"Padahal jelas PDAM Tirta Kahuripan telah menyatakan belum mampu melaksanakannya karena selain ketatnya anggaran juga sasaran utama adalah perumahan yang lebih membutuhkan," katanya.

Ia menambahkan, walaupun segelintir warga Sentul City tersebut secara terang-terangan telah menghambat usaha-usaha PT Sentul City, Tbk atas ketercukupan air bersih bagi seluruh warganya, namun PT Sentul City akan tetap beritikad baik. "Kami akan tetap mengupayakan yang terbaik agar mayoritas warga di Sentul City tidak dirugikan," ujarnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4089 seconds (0.1#10.140)