Dua Siswi asal Tangerang Ubah Cangkang Kerang Jadi Penangkal Limbah

Kamis, 14 Desember 2017 - 12:54 WIB
Dua Siswi asal Tangerang Ubah Cangkang Kerang Jadi Penangkal Limbah
Dua Siswi asal Tangerang Ubah Cangkang Kerang Jadi Penangkal Limbah
A A A
TANGERANG - Devina Grisella tampak tersenyum renyah saat memperlihatkan eksperimennya yang dapat mencegah penyebaran limbah industri di perairan. Siswi kelas XII SMA Santa Laurensia, Alam Sutera, Tangerang ini didapuk menjadi juara pertama ajang penelitian tingkat nasional berkat eksperimennya itu.

Dia melakukan riset bersama rekan sekolahnya yakni Christoper Prasetya Mulya. Keduanya berhasil menyedot perhatian juri dengan penelitian karya ilmiah yang dikompetisikan menggunakan cangkang kerang hijau.

"Yang melatar belakangi kami untuk melakukan ini karena pencemaran limbah yang sudah sangat meresahkan masyarakat," ujar Devina, di SMA Santa Laurensia, Alam Sutera, Senin (14/12/2017).

Menurutnya, pencairan limbah tersebut berdampak ke lapisan masyarakat. Terlebih para nelayan yang sangat merasakan imbasnya.
"Beberapa waktu lalu, ribuan ikan mati di Pantai Ancol. Oleh karena itu, kami tergerak untuk melakukan penelitian ini," ucap dara manis berusia 17 tahun itu.

Devina bersama Christoper memilih bahan baku cangkang kerang hijau dalam eksperimennya. Banyak orang yang memakan kerang hanya dagingnya saja, setelah itu cangkangnya dicampakkan. "Padahal di dalam cangkang kerang itu mengandung zat yang dapat meminimalisir kontaminasi limbah di perairan," sambung Devina.

Dia menjelaskan, zat yang terdapat di dalam cangkang kerang bisa menyerap limbah industri. Sehingga dengan eksperimen itu, kadar logam di perairan dapat dinetralisir. "Ini terinspirasi dari ibu saya. Saya suka makan kerang. Ibu saya bilang, kalau makan kerang terus badan kita bisa menyerap logam berat," ungkapnya.

Devina dan Christoper menjalani eksperimen ini selama dalam kurun waktu dua bulan. Dan dibantu oleh guru pembimbing sekolah dalam menuntaskan penelitiannya. "Prosesnya awalnya kami hanya butuh sekitar 500 gram cangkang kerang hijau," sambung Christoper.

Kemudian, cangkang kerang ini dihaluskan. Lalu dilarutkan ke dalam air. "Hasil cangkang yang dihaluskan dicampur ekstrak kayu bakau," ujarnya. Setelah itu dimasukan ke dalam oven, hanya tersisa partikel-partikel bentuk padat pada eksperimen ini.

"Hasil dari penelitian ini dimasukkan ke dalam perairan seperti laut dan sungai. Kemudian partikel padat itu mengendap ke dalam, dan terjadi lah proses netralisasi limbah. Air menjadi jernih," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6729 seconds (0.1#10.140)