PAM Jaya Bakal Pasang Jaringan Pipa di Lima Rusun Jakarta

Senin, 04 Desember 2017 - 07:30 WIB
PAM Jaya Bakal Pasang Jaringan Pipa di Lima Rusun Jakarta
PAM Jaya Bakal Pasang Jaringan Pipa di Lima Rusun Jakarta
A A A
JAKARTA - Sekalipun tak memiliki penyertaan modal daerah (PMD) tahun 2018 nanti. Namun PAM Jaya bakal tetap memasang jaringan pipa air bersih di lima rusun Jakarta. Pendanaan bakal berasal dari Kas Internal Perusahaan.

Direktur Utama Pam Jaya, Erlan Hidayat mengatakan, lima rusun yang bakal dipasang jaringan pipa yakni Blok F, G, dan H rusun Penjaringan di Jalan Tanah Pasir, Jakarta Utara. Tower II Rusun Rawa Bebek di Pulogebang, Jakarta Timur. Rusun BLK Pasar Rebo di Jalan Raya Bogor Km 23, Jakarta Timur. Rusun Nagrak, Jakarta Utara. Kemudian Rusun Polri di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.

"Kalau untuk lima rusun itu kita sudah ada anggarannya kok. Dari duit kas internal Pam Jaya," jelas Erlan di Jakarta, Minggu 3 Desember 2017.

Pam Jaya mengakui pemasang jaringan pipa air bersih di lima rumah susun Jakarta meski tidak disuntik Penyertaan Modal Daerah (PMD) oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Sebab usulan PMD tahun 2018 sebesar Rp316 miliar dalam Rancangan APBD 2018, tidak disetujui. Sehingga, pemasangan pipa jaringan di rusun akan menggunakan kas internal perusahaan.

Biaya yang mesti dikeluarkan Pam Jaya untuk pemasangan jaringan perpipaan pun bervariatif tergantung kondisi rusun. Seperti di Rusun Penjaringan, pemasangan pipa untuk tiga blok saja menghabiskan Rp2,5 miliar lantaran konstruksi dasar rusun terbuat dari beton tebal sehingga harus melakukan horizontal drilling.

Sementara, Rusun Rawa Bebek yang masih dikelilingi tanah lebih mudah dilakukan sehingga hanya membutuhkan ratusan juta.

"Biaya yang kita keluarkan tergantung kondisinya. Di Rawa Bebek kita bisa buka tanah, kemudian digali biasa kemudian pasang pipa. Paling ratusan juta secara total. Rusun Penjaringan paling 1 km panjangnya," tutur Erlan.

Sementara terkait pembangunan lainnya. Dirinya menghitung variasi harga pemasangan jaringan pipa, masih sanggup dibebankan kas. Selama biaya yang dikeluarkan masih di bawah Rp10 miliar atau Rp5 miliar.

Namun, bila dalam pemasangan nantinya ada tiga atau empat rusun yang membutuhkan dana tersebut barulah PAM Jaya kewalahan. Karena itu, mengantisipasi, Pam Jaya tetap akan mengusulkan kembali PMD pada APBD-Perubahan 2018 mendatang.

Dengan adanya PMD, lanjut Erlan, area cakupan jaringan perpipaan yang menyasar rusun akan lebih banyak lagi. Untuk 2018 sementara hanya lima rusun yang menjadi prioritas karena air sudah mulai muncul.

“Kita utamakan yang airnya sudah kelihatan ada. Ada rusun-rusun yang tidak punya air seperti Rusun Pemadam Kebakaran (Kalideres, Jakarta Barat). Bingung saya. Tapi Rusun Pemadam Kebakaran belum akan kita kerjakan di 2018,” tandasnya.

Dalam pemasangan pipa di area rusun, Pam Jaya mengaku kerap kesulitan terutama rusun-rusun yang ada di Jakarta Barat. Pasalnya, sumber air tidak tersedia seperti di Rusun Polri sehingga terpaksa untuk pemenuhan warga rusun Pam Jaya mengambil air tanah. Tidak ada waduk yang tersedia, kalaupun ada air tidak cukup memenuhi seluruh kebutuhan rusun.

Saat ini Pam Jaya, dua perusahaan operator Aetra dan Palyja serta Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) terus berkoordinasi. Hal ini dilakukan agar jaringan internal tidak dibangun asal-asalan. Adapun jaringan pipa air harus tertanam 1,5 meter di bawah permukaan tanah. Hal itu wajib dilakukan terutama pada pipa dengan diameter 40 cm.

"Kalau (kebiasaan) di rusun enggak, kalau bisa cuma 50 cm di tanem karena ingin murah. Akibatnya terlindas mobil pipa bisa pecah. Jadi harus diawasi sejak awal," tutup Erlan.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5633 seconds (0.1#10.140)