Penutupan Jalan di Lokasi Proyek Dimaksimalkan Malam Hari

Jum'at, 24 November 2017 - 21:30 WIB
Penutupan Jalan di Lokasi Proyek Dimaksimalkan Malam Hari
Penutupan Jalan di Lokasi Proyek Dimaksimalkan Malam Hari
A A A
JAKARTA - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas di titik-tiik lokasi pembangunan infrastruktur di Ibu Kota sebagai upaya meminimalisir kemacetan. Penutupan jalan di lokasi proyek pembangunan akan dimaksimalkan ‎pada malam hari.

Seperti yang dilakukan di ruas Jalan MT Haryono, Jakarta Timur. Mulai malam ini, jalanan dari arah Cawang mengarah Pancoran akan ditutup hingga 30 Desember mendatang. Kepala Bidang Manajemen Rekaysa Lalu lintas (MRLL) Dishub DKI Jakarta, Priyanto, mengatakan, penutupan Jalan MT Haryono arah Pancoran berlaku pada malam hari pukul 23.00-05.00 WIB. Hal tersebut bagian dari rekaysa lalu lintas untuk menghindari kemacetan sebagai dampak dari adanya proyek pembangunan infrastruktur di sana.

Apalagi, kata Priyanto, di jalur tersebut terdapat dua proyek pembangunan, yakni Light Rail Transit (LRT) Cawang-Dukuh Atas dan Fly Over Pancoran. "Dalam rekaysa lalu lintas semaksimal mungkin tidak ada penutupan. Kalaupun ada ya kami lakukan malam hari untuk menghindari kemacetan dampak dari LRT dan Fly Over Pancoran," kata Priyanto saat dihubungi, Jumat (24/11/2017).

Priyanto menjelaskan, kemacetan parah akan terjadi bilamana pembangunan LRT dan Fly Over Pancoran dilakukan bersamaan. Sebelum dilakukan penutupan, dia telah menyarankan agar pengerjaan LRT dilakukan di bagian lain di luar mengarah jalur Fly Over Pancoran. Setelah pengerjaan di bagian itu selesai baru dilanjutkan pada bagian sisi Selatan Jalan MT haryono.

Saat ini, pembangunan LRT Cawang-Dukuh Atas sudah memasuki tahap pemasangan u-shape girder dan pier head. Bagi sepeda motor dan kendaraan kecil yang akan menuju Pancoran dialihkan melalui Jalan Cikoko Timur Raya-Jalan Pengadegan-Jalan Pasar Minggu dan seterusnya. Sedangkan untuk kendaraan besar dialihkan ke pintu tol Cawang. "Gate Tol Cawang juga ditutup berbarengan dengan penutupan jalan," ungkapnya.

Priyanto juga menyebutkan bahwa pelayanan angkutan dini hari (andini) Koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit) yang dioperasikan Transjakarta, juga mengalami perubahan rute. Bus Transjakarta masuk tol Cawang dan keluar di Tol Tegal Parang, lalu transit di halte Tegal Parang dan seterusnya. "Halte Transjakarta Tugu Pancoran tidak berlaku selama pengerjaan u-shape. Transjakarta di simpang Cawang dialihkan belok kiri Jalan Dewi Sartika-Jalan Kalibata-Jalan Pasar Minggu dan seterusnya," pungkasnya.

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike mengapresiasi rekaysa lalu lintas dengan cara penutupan jalan di malam hari. Ia yakin cara seperti itu efektif mengurai kemacetan akibat adanya dua pembangunan di Jalan MT Haryono sisi Selatan.

Kendati demikian, ia menyayangkan sosialisasi penutupan jalan yang dilakukan secara mendadak dan dalam waktu singkat. Hal itu bisa saja menyulitkan pengendara mencari jalan alternatif ketika jalur alternatif yang disediakan mengalami kemacetan parah. "Harusnya minimal sebulan sebelumnya sosialisasi dilakukan. Ini selalu terjadi dekat pelaksanaan," tandasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4746 seconds (0.1#10.140)