DKI Tunggu PT KAI untuk Jelaskan Penataan Tanah Abang

Rabu, 22 November 2017 - 01:25 WIB
DKI Tunggu PT KAI untuk Jelaskan Penataan Tanah Abang
DKI Tunggu PT KAI untuk Jelaskan Penataan Tanah Abang
A A A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah memiliki konsep penataan kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk jangka panjang dan menengah. DKI tunggu PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menjabarkan konsep tersebut lantaran fokus penataan ada di Stasiun Tanah Abang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, saat ini pihaknya tengah memiliki konsep penataan Tanah Abang, baik jangka panjang ataupun jangka menengah. Untuk jangka panjang, kata dia, seperti sebuah grand bazar dan Transit Oriented Development (TOD) yang mampu menarik 500.000 pengunjung serta mampu menciptakan begitu banyak lapangan kerja hingga 20.000 unit level toko di sana.

Hal tersebut, lanjut Sandi, telah dimatangkan oleh PT KAI bersama PT Pembangunan perumahan (PP). Dia telah meminta kepada PT KAI untuk mengajak Sarinah Jaya dengan PD Pasar Jaya agar saling terintegrasi, termasuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) agar dapat menghadirkan Ligh Rail Transid (LRT) dan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk mengoperasikan armadanya sebagai solusi transportasi disana.

Sementara untuk jangka menengah, Sandi juga berharap kepada PT KAI agar dapat berkolaborasi. Sebab, penataan kawasan Tanah Abang itu pemanisnya ada di stasiun Tanah Abang.

"Kami sudah mengirim surat kepada PT KAI. Gulanya itu adalah ratusan ribu traffic manusia yang keluar dari stasiun Tanabang. Sedangkan inventorinya di dalam gedung atau Blok G. kalau misalnya mereka ditata hanya dengan pendekatan penertiban, mereka pasti balik lagi," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 21 November 2017.

Sandi menjelaskan, dalam waktu dekat ini, Gubernur Anies Baswedan akan mempresentasikan penataan kawasan Tanah Abang dalam aplikasi 3 D yang memvisualisasikan pergerakan daripada traffic manusia yg ada di tanabang, maupun penataan yang tidak menghilangkan 300.000 lebih lapangan pekerjaan selama ini sebagai pengusaha mikro.

"Pokoknya konsep besarnya memuliakan pejalan kaki, memastikan lapanga kerja tetap ada, ekonomi akar rumput terus kita dorong, memastikan sistem transportasinya terintegrasi, dan ini adalah konsep kolaborasi dari multistakeholder," ungkapnya.

Perangkat daerah terkait, seperti Dinas Usaha Kecil mikro Menengah (UMKM) yang berwnanga menata Pedagang Kaki Lima (PKL) dan Dinas perhubungan yang berwenang menata angkutan umum enggan berkomentar lebih jauh lantaran informasi penataan dalam waktu dekat berada di depan pintu stasiun Tanah Abang yang merupakan lahan milik PT KAI sekitar 1000 meter persegi.

PT KAI diharapkan berkolaborasi dengan memberikan penruntukan lahan dan membuka pagar stasiun. Namun, hingga saat ini harapan tersebut belum mendapatkan jawaban.

Kepala Bidang manajemen Rekaysa Lalu lintas (MRLL) Dinas Perhubungan, Priyanto menyebut bahwa penggunaan lahan stasiun PT KAI merupakan salah satu opsi penataan angkutna umum dan PKL yang selama ini berada di bahu jalan samping stasiun. Namun, dia belum dapat memastikan lantaran masih ada opsi lain yang akan digodok dalam satu minggu ini. Hasilnya nanti akan disampaikan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies baswedan-Sandiaga Uno.

"Opsi lainnya ada shutle bus Transjakarta yang disenergikan dengan angkutan existing, disekitar tanah abang atau depan pintu stasiun lama yang arah pintu pasar, bukan pintu Jatibaru Bengkel yang sekarang. Lahan PT KAI depan pintu bengkel rencananya sebagai pemisahan rute bus kecil dan rute bus besar, termasuk penempatan pkl. Tapi itu belum diputuskan," ungkapnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6039 seconds (0.1#10.140)