Kali Sempit dan Dangkal, Banjir Masih Hantui Jakarta Barat

Kamis, 16 November 2017 - 13:26 WIB
Kali Sempit dan Dangkal, Banjir Masih Hantui Jakarta Barat
Kali Sempit dan Dangkal, Banjir Masih Hantui Jakarta Barat
A A A
JAKARTA - Sejumlah kali di Jakarta Barat mengalami pedangkalan dan penyempitan. Akibatnya, banyak aliran kali yang tak lancar, bila didiamkan aliran ini dapat membuat genangan hingga banjir.

Pantauan KORAN SINDO, pendangkalan dan penyempitan ini hampir terjadi di beberapa titik, seperti Kali Pesanggrahan, Angke Hulu, dan Sekretaris.

"Kebanyakan ada bangunan di sisi kali," tutur Kasudin Tata Air Jakarta Barat, Imron di Jakarta, Kamis (16/11/2017).

Sebelumnya, terhadap normalisasi kali dan penataan kampung di pinggiran kali. RAPBD 2018 telah menganggarkan sedikitnya 206 miliar dengan rincian Rp10 milliar untuk penataan kampung, dan Rp196 milliar untuk tata kelolah air.

Imron tak menampik, agar memperlancar aliran air di kawasan itu, bangunan liar serta pemukiman harus direlokasi. Sebab, keberadaan pembangunan membuat kali menyempit, mengganggu aliran air.

Seperti di Kali Sekretaris di kawasan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk. Lebar kali di sana diketahui memiliki lebar sekitar 2-1,5 meter. Padahal, idealnya kali di sana harusnya 13 meter. "Mungkin ada ribuan rumah yang ada di sana. Mereka memenuhi badan kali," tuturnya.

Mantan Camat Taman Sari ini melanjutkan, terhadap normalisasi, dirinya melihat ada beberapa titik yang harus dibenahi, yakni kawasan Angke Hulu, belakang Green Garden yang diketahui hampir 500 bangunan di bibir kali.

Kemudian kawasan Kali Smonggol, Kalideres ada 200 rumah. Kawasan Kali Sekretaris ada ribuan rumah. Dan kawasan Kali Pesanggrahan yang melintas dari Kebon Jeruk hingga Kembangan yang diketahui juga terdapat ribuan rumah.

Bila semua kali kali itu dibenahi serta bangunannya di relokasi, bukan tak mungkin daya tampung air menjadi banyak.

Termasuk pemasangan turap yang ada, setelah di normalisasi dan diperlebar, turap terpasang, kali kali kemudian akan bebas banjir. "Semoga aja tahun depan bisa terlaksana," harap imron.

Terpisah, Kasatpol PP Jakarta Barat, Tamo Sijabat mengatakan, pada program 2018 nanti dirinya tak menampik penertiban akan difokuskan di beberapa titik, salah satunya bangunan dan pemukiman di pinggir kali. "Ini sebagai mana mandat gubernur yang ingin Jakarta bebas banjir," tuturnya.

Dia pun menyakini, 2018 akan banyak penertiban dengan skala besar di beberapa lokasi Jakarta Barat. Hanya saja untuk lokasinya, dirinya baru bisa menentukan pada awal 2018 setelah mendapatkan persetujuan dari Pemprov DKI. "Yang jelas gubug liar di kali masuk dalam program itu," tutupnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8098 seconds (0.1#10.140)