Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Polisi Dalami Rekam Jejak Helmi Selama Menjadi Dokter
Polisi Dalami Rekam Jejak Helmi Selama Menjadi Dokter
A
A
A
JAKARTA - Polisi tengah mendalami rekam jejak atau catatan Helmi selama menjadi dokter. Termasuk penggunaan obat penenang sebelum menembak istrinya hingga tewas.
"Kami sedang dalami rekam jejaknya dia (Dokter Helmi)," Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (13/11/2017).
Sedang terkait senjata api, kata Argo, polisi masih menantikan hasil penelitian Labfor Mabes Polri apakah senjata itu organik atau rakitan.
Adapun dalam kasus itu, polisi telah memeriksa 8 saksi, termasuk karyawan klinik dan juga ojek online. "Soal obat, kita tunggu keterangan ahli," ujarnya.
Argo menambahkan, saksi driver ojek online itu tak tahu kalau penumpangnya membawa senjata dan melakukan penembakan. Dia pun mengantarkan pelaku sejak dari Bekasi, ke klinik, hingga ke Polda Metro Jaya.
"Ojek online dia tak tahu (soal penembakan), hanya disuruh mengantar saja. Di lokasi dia disuruh nunggu, dia mau karena belum dibayar, ongkosnya kan Rp58 ribu," katanya.
"Kami sedang dalami rekam jejaknya dia (Dokter Helmi)," Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (13/11/2017).
Sedang terkait senjata api, kata Argo, polisi masih menantikan hasil penelitian Labfor Mabes Polri apakah senjata itu organik atau rakitan.
Adapun dalam kasus itu, polisi telah memeriksa 8 saksi, termasuk karyawan klinik dan juga ojek online. "Soal obat, kita tunggu keterangan ahli," ujarnya.
Argo menambahkan, saksi driver ojek online itu tak tahu kalau penumpangnya membawa senjata dan melakukan penembakan. Dia pun mengantarkan pelaku sejak dari Bekasi, ke klinik, hingga ke Polda Metro Jaya.
"Ojek online dia tak tahu (soal penembakan), hanya disuruh mengantar saja. Di lokasi dia disuruh nunggu, dia mau karena belum dibayar, ongkosnya kan Rp58 ribu," katanya.
(ysw)
Explore More