Dorong Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Inner City Gandeng Kementerian Pertanian

Minggu, 05 November 2017 - 11:40 WIB
Dorong Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Inner City Gandeng Kementerian Pertanian
Dorong Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Inner City Gandeng Kementerian Pertanian
A A A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian bersama Inner City Management menggelar Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Club House Permata Mediterania, Pos Pengumben, Kembangan, Jakarta Barat. Kegiatan yang terbagi dalam bazaar dan seminar ini dilakukan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Dengan mengusung tema, 'November Healthy In Harmoni' kegiatan cukup meriah. Seperti melakukan senam seperti Zumba, Osteo, serta seminar kesehatan mengenai penanggulangan serangan jantung dan cara hidup sehat. Dalam acara ini juga diselenggarakan bazar aneka produk sayuran dan buah-buahan.

Koordinator Estate and Green Waste Inner City Management, Kadek R Biantara mengatakan, acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat. “Apalagi, dengan perubahan gaya hidup yang terjadi saat ini turut meningkatkan risiko kesehatan,” kata Kadek sembari menjelaskan kegiatan dilangsungkan dua hari pada Minggu (5/11/2017).

Kadek menuturkan, telah terjadi pergeseran pola penyakit dalam 30 tahun terakhir. Pada tahun 1990-an, yang dominan dialami oleh masyarakat adalah penyakit menular seperti Ispa, TBC, dan diare. Namun pada tahun 2010-an, porsi penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, jantung, dan kencing manis justru menjadi lebih besar.

“Meningkatnya risiko kesehatan ini tentu mengakibatkan beban biaya kesehatan meningkat. Untuk itu, kami mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat,” ujar Kadek.

Selain itu, lanjut Kadek, dalam acara ini pihaknya juga memfasilitasi para petani binaan Kementerian Pertanian untuk memasarkan produk sayuran dan buah-buahan terkait dengan pola hidup sehat.

Humas Pasar Tani Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Wiwik Wihartati mengatakan, pemerintah menyambut baik ajakan Inner City Management dalam menyelenggarakan acara ini. Selain untuk terus menggerakan pola hidup sehat, ajang ini juga menjadi wadah bagi para petani binaan dalam memasarkan produknya.

Inner City Management merupakan perusahaan pengelola apartemen pertama yang menggelar pasar tani bersama Kementerian Pertanian.
Dengan terjun langsungnya petani memasarkan hasil pertanian, dapat memangkas mata rantai distribusi dan menguntungkan petani.

Selain itu, para pembeli juga diuntungkan karena harga produk pertanian yang dijajakan lebih murah. “Harganya bisa 20-30% di bawah harga pasaran. Oleh karena itu, kami berharap semakin banyak acara seperti ini yang bisa menjadi wadah para petani untuk memasarkan produknya secara langsung,” ujarnya.

Ketua Pasar Tani Wiyono Panca mengatakan, saat ini pasar Tani sudah masuk di 29 provinsi di Indonesia. Di setiap provinsi tersebut, banyak petani yang sudah menjadi mitra binaan Kementerian Pertanian yang tergabung dalam Asosiasi Pemasar Hasil Petani (Aspartan).

Dengan banyaknya jumlah petani yang terlibat maka diperlukan banyak jaringan output untuk memasarkan produk petani binaan ini. Menurut Wiyono, saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan retail dan mal untuk memasok sayur dan buah-buahan. Saat ini sudah ada lebih dari 60 jaringan mal.

"Karena ini sangat penting bagi para petani bisa mendapatkan margin yang sesuai, dibanding mereka jual ke tengkulak," tutupnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6187 seconds (0.1#10.140)