Anies Sebut Pribumi di Pidato Politik, JK Nilai Tak Salah

Selasa, 17 Oktober 2017 - 16:37 WIB
Anies Sebut Pribumi di Pidato Politik, JK Nilai Tak Salah
Anies Sebut Pribumi di Pidato Politik, JK Nilai Tak Salah
A A A
JAKARTA - Kata 'pribumi' yang muncul dalam pidato politik pertama Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan ramai diperbincangkan. Anies telah mengklarifikasi bahwa konteks kata tersebut adalah masa penjajahan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membenarkan klarifikasi tersebut, bahwa selayaknya kata yang relatif sensitif tersebut tak dilepaskan dari konteksnya.

"Kita lihat konteksnya. Pidatonya bicara tentang kolonial, dalam zaman kolonial. Gini, konteksnya kan sejarah, dia menceritakan. Jadi jangan hanya cut satu kata, dalam konteks apa dia bicara," kata JK di kantornya, Selasa (17/10/2017).

JK mengatakan, jika sesuai dengan konteks kolonialisme, maka apa yang disampaikan Anies relevan.

"Kan enggak salah kalau dia mau bicara, kalau konteksnya. Kalau (Anies) katakan 'sudah, kalian jangan kasih kesempatan (untuk non-pribumi)', nah itu salah. Dia bicara dalam konteks sejarah," imbuhnya.

Konteks sejarah tersebut menurut JK jangan dimaknai sebagai pernyataan diskriminatif. "Tidak bicara konteks diskriminatif. Dulu diskriminatif, sekarang jangan," tutup JK.

Pagi ini, Anies memberikan klarifikasi mengenai isi pidato politik pertamanya tersebut. Ia mengatakan, Jakarta adalah kota yang paling dekat dengan penjajahan saat kolonialisme masih bekuasa di negeri ini. Dalam konteks itulah pernyataannya tentang pribumi harus dipahami.

"Kalau kota lain itu enggak lihat Belanda dari dekat. Yang liat Belanda dari jarak dekat siapa? Orang jakarta, coba kita di pelosok Indonesia, tau ada Belanda tapi liat depan mata? Enggak. Jadi yang liat (penjajah) depan mata itu kita orang Jakarta," kata Anies.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5382 seconds (0.1#10.140)