KRL Sering Anjlok, KNKT Diminta Turun Tangan Lakukan Penyelidikan

Selasa, 03 Oktober 2017 - 19:50 WIB
KRL Sering Anjlok, KNKT...
KRL Sering Anjlok, KNKT Diminta Turun Tangan Lakukan Penyelidikan
A A A
JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta agar Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turun tangan menyelidiki anjloknya KRL Commuter Line. Pasalnya, anjloknya KRL menandakan faktor keamanan untuk penumpang masih sangat minim.

Ketua YLKI Tulus Abadi mengatakan keluhan pelanggan semestinya tidak akan terjadi bila PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku pengelola KRL Commuter Line memiliki strategi khusus untuk kondisi darurat. Salah satunya mengamankan konsumennya bila terjadi hal-hal yang mengganggu pelayanan.

"Jangan sampai korban (para penumpang) diturunkan di tengah stasiun. Karena hal ini menyulitkan bagi konsumen yang single trip, bagaimana refund-nya," kata Tulus pada wartawan Selasa (3/10/2017).

Melihat kejadian yang terjadi di hari ini, Tulus pun meminta KNKT agar segera mengusut anjloknya KRL dan mengukumkan kepada publik apa penyebabnya. Apalagi kasus anjloknya KRL kerap terjadi, dalam kurun dua bulan terakhir.

Pada 14 September 2017 lalu, Commuter Line KA 1340 juga anjlok di Stasiun Jakarta Kota.( Baca: Evakuasi Kereta Anjlok Masih Berlangsung di Stasiun Jakarta-Kota )

"Anjloknya KRL menandakan safety dari KRL masih minim," tuturnya.

Sementara itu, Komisioner Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setiowarno mengatakan, tidak semestinya persinyalan menjadi penyebab anjloknya kereta. Dia pun meminta agar Daop 1 dan PT KCI tak menjadikan alasan persinyalan menyebabkan anjlok.

Sekalipun pada akhirnya kejadian ini menyebabkan gangguan lantaran dibutuhkan adaptasi. Namun semestinya sebagai perusahaan jasa yang mengelola transportasi, maka hal itu bisa diantisipasi.

Terhadap kejadian ini, Djoko menyarankan agar PT KCI dan Daop 1 melakukan evaluasi, sehingga kejadian serupa tak terulang kembali.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5144 seconds (0.1#10.140)