Mengapa Nabi Ya'qub Minta Dimakamkan di Hebron? Begini Penjelasannya

Kamis, 02 November 2023 - 16:56 WIB
loading...
Mengapa Nabi Yaqub Minta Dimakamkan di Hebron? Begini Penjelasannya
Yaqub berwasiat kepada Yusuf agar jenazahnya dimakamkan bersama ayah dan kakeknya: Ibrahim dan Ishaq di Palestina. Ilustrasi: Ist
A A A
Nabi Ya'qub memiliki total 12 orang putra. Salah satu putranya adalah Nabi Yusuf as yang meminta seluruh keluarganya pindah ke Mesir . Kala itu, Nabi Yusuf menjadi pejabat tinggi di Negeri Piramida tersebut. Nabi Yaqub as tinggal di sana selama 7 tahun dan meninggal pada usia 147 tahun. Beliau meminta dimakamkan di Hebron Palestina .

Ibnu Katsir dalam buku "Kisah Para Nabi" mengutip Ibnu Ishaq menuturkan bersumber dari Ahli Kitab, Ya'qub tinggal di Mesir di tempat Yusuf selama tujuh tahun, setelah itu Ya'qub meninggal dunia.

Ya'qub berwasiat kepada Yusuf agar jenazahnya dimakamkan bersama ayah dan kakeknya: Ibrahim dan Ishaq di Palestina.

As-Suddi menyatakan, “Yusuf kemudian mengikat jenazah Ya'qub lalu dibawa ke Syam dan dimakamkan di sebuah gua, di dekat makam ayahnya, Ishaq, dan kakeknya, Ibrahim.”



Versi Ahli Kitab: saat memasuki Mesir, Ya'qub berusia 130 tahun. Menurut mereka, Ya'qub tinggal di Mesir selama 17 tahun. Anehnya, mereka menyatakan, “Berarti usia Ya'qub adalah 140 tahun.”

Ibnu Katsir mengatakan seperti itulah teks kitab suci mereka. "Ini keliru, mungkin salah tulis, atau murni kekeliruan mereka, atau faktor lain. Seperti itulah kebiasaan mereka," ujar Ibnu Katsir.

Baik Al-Qur’an dan Alkitab menyebutkan mengenai wasiat Ya’qub sebelum meninggal. Dalam Al-Qur’an disebutkan bagaimana Nabi Ya’qub as bertanya kepada anak-anaknya;

أَمْ كُنتُمْ شُهَدَآءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ ٱلْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنۢ بَعْدِى قَالُوا۟ نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ ءَابَآئِكَ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ وَإِسْحَٰقَ إِلَٰهًا وَٰحِدًا وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ

Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya“. ( QS Al-Baqarah [2] : 133).



Ya'qub berwasiat kepada anak-anaknya untuk ikhlas. Itulah agama Islam yang dengannya Allah mengutus para nabi.

Ahli kitab mengingkari jika Ya'qub berwasiat kepada satu per satu anak-anaknya, dan mengabarkan peristiwa-peristiwa yang akan mereka alami, dan menyampaikan berita gembira kepada Yahudza, di antara keturunannya nanti akan muncul seorang nabi agung yang ditaati oleh seluruh bangsa, Isa putra Maryam. Wallahu a'lam.

Terkait peran keturunannya, dalam Alkitab disebutkan anak-anaknya di masa mendatang, seperti keturunan Yehuda akan mewarisi tongkat kerajaan, keturunan Zebulon akan tinggal di tepi laut dan menjadi pangkalan kapal, keturunan Asyer akan memiliki makanan mewah berlimpah dan akan memberikan santapan raja-raja, dan keturunan Naftali akan dikaruniai anak-anak yang indah.

Mereka menyebutkan, saat Ya'qub meninggal dunia, para penduduk Mesir menangisi kepergiannya selama 70 hari.

Yusuf memerintahkan para tabib untuk memberikan wewangian di sekujur tubuh ayahnya, lalu jenazah ayahnya disemayamkan selama 40 hari dengan wewangian itu.



Setelah itu Yusuf meminta izin kepada raja Mesir untuk pergi mengubur jenazah ayahnya di dekat makam keluarganya, raja mengizinkan.

Sejumlah pembesar dan orang-orang Mesir yang dituakan juga ikut mengantar. Setelah tiba di Hebron, mereka mengubur jenazah Ya'qub di sebuah gua yang dibeli Ibrahim Al-Khalil dari Afran bin Shakhr Al-Haitsi. Mereka mengadakan takziyah untuk Ya'qub selama tujuh hari.

Ahli kitab menyebutkan, setelah itu mereka pulang ke Mesir. Saudara-saudara Yusuf menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada Yusuf atas kepergian ayahnya, dan berbelas kasih padanya. Yusuf memuliakan mereka, memberi mereka tempat yang baik, dan menempatkan mereka di negeri Mesir.

Setelah itu kematian datang menjelang Yusuf. Ia berwasiat agar jenazahnya mereka bawa saat pergi meninggalkan Mesir, untuk selanjutnya dimakamkan bersama para leluhurnya. Mereka kemudian membalsam jenazahnya lalu mereka letakkan di dalam peti.

Jenazah Yusuf tetap berada di Mesir hingga dibawa oleh Musa saat pergi meninggalkan Mesir. Mereka menyebutkan, Yusuf meninggal dunia dalam usia 120 tahun.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1711 seconds (0.1#10.140)