Kemarau Panjang, Bekasi Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan

Sabtu, 16 September 2017 - 01:36 WIB
Kemarau Panjang, Bekasi Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan
Kemarau Panjang, Bekasi Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan
A A A
BEKASI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menetapkan wilayahnya dalam kondisi siaga darurat kekeringan. Status siaga tersebut diberlakukan lantaran beberapa wilayah mengalami kekeringan dan kekurangan pasokan air bersih untuk kehidupan sehari-hari.

”Kami tetapkan siaga darurat kekeringan yang melanda sembilan kecamatan,” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi Aspuri pada Jumat, 15 September 2017 kemarin. Menurut dia, siaga darurat ini diberlakukan hingga 1 November 2017 mendatang.

Sembilan kecamatan yang mengalami kekeringan itu berada di Kecamatan Cibarusah, Bojong Manggu, Cikarang Pusat, Serang Baru, Cikarang Selatan, Muara Gembing, Sukatani, Babelan dan Cikarang Timur.”Kekeringan yang paling parah berada di Cibarusah,” katanya.

Aspuri mengaku, Pemkab Bekasi sudah memberitahukan status siaga darurat kekeringan ini kepada Pemprov Jawa Barat untuk memberlakukan siaga darurat tersebut. Saat ini, pemerintah memberikan bantuan pasokan air yang dikirim PDAM Tirta Bhagasasi.

”Kami siagakan personel dengan delapan mobil tanki, setiap tanki berisi 5.000 liter. Kami juga berikan jeriken ke setiap kepala keluarga. Meskipun pasokan air, tapi kami terus pantau perkembangannya,” ujarpnya.

Aspuri menjelaskan, sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan lantaran hujan tak kunjung turun membuat sumur serta mata air yang biasa digunakan warga mengering. Tiga desa di Kecamatan Cibarusah dinyatakan menjadi daerah yang mengalami kekeringan terparah.

Desa tersebut di antaranya, Sirnajati, Ridomanah dan Ridogalih dengan jumlah warga terdampak mencapai 2.659 keluarga. Akibat kemarau berkepanjangan, ribuan warga kesulitan mengakses air bersih. Sumur di dekat rumah mereka kering, bergitupun dengan mata air lainnya.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Jejen Sayuti mendesak agar pemerintah cepat tanggap untuk membuat sumur artesis diwilayah tersebut guna menjawab solusi kekeringan di wilayah Selatan Cikarang tersebut.”Setiap tahun kekeringan selalu terjadi, dimana solusi pemerintah mengatasi hal tersebut,” tegasnya.

Politisi PDI Perjuangan ini mengaku, siaga darurat bencana yang dilaporkan pemerintah setempat harus sudah dilakukan sejak dua bulan lalu. Sebab, kekeringan sudah melanda sejak tiga bulan lalu.”Ini bencana, ada anggaran darurat bencana yang bisa digunakan untuk kekeringan ini,” katanya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7468 seconds (0.1#10.140)