Fakta-fakta Kasus Perampokan dan Pembunuhan Sadis di Benhil

Kamis, 14 September 2017 - 17:01 WIB
Fakta-fakta Kasus Perampokan dan Pembunuhan Sadis di Benhil
Fakta-fakta Kasus Perampokan dan Pembunuhan Sadis di Benhil
A A A
JAKARTA - Peristiwa perampokan yang menewaskan pasangan suami istri Husni Zarkasih dan Zakiyah Masrur di rumahnya di Jalan Pengairan, Benhil, Jakarta Pusat tergolong sadis. Para pelaku yang tak lain mantan karyawan korban begitu kejam menganiaya hingga tewas dan menguras harta benda korbannya.

Berikut beberapa fakta mengejutkan dalam peristiwa perampokan dan pembunuhan di Benhil:

1. Pelaku pembunuhan pasutri di Benhil ternyata mantan karyawan korban

Setelah polisi berhasil membekuk para pelaku, diketahui kalau tersangka merupakan mantan karyawan korban. Ahmad Zulfikar yang dituding menjadi otak pelaku perampokan tersebut pernah bekerja selama 20 tahun menjadi sopir. (Baca: Otak Pelaku Perampokan Pasutri di Benhil Ternyata Mantan Sopir Korban )

Pelaku lainnya, Sutarto diketahui bekerja selama 30 tahun di pabrik garmen korban yang ada di Tangerang. Sedangkan Engkus pernah bekerja sebagai kuli bangunan di pabrik garmen korban di Tangerang.

Sebelum melancarkan aksinya, para pelaku berkumpul di rumah mantan sopir korban yang sudah bekerja selama 20 tahun, yakni Ahmad Zulfikar. Disini, mereka membicarakan masalah pesangon yang tidak didapatkan setelah diberhentikan kerja. (Baca: Sadis, Begini Persiapan Pelaku Sebelum Menghabisi Nyawa Korban )

Di rumah tersebut, berkumpul Zulfikar, Sutarto yang pernah bekerja di pabrik garmen korban selama 30 tahun, dan Engkus yang pernah menjadi kuli bangunan di pabrik garmen korban di Tangerang. Di sini, mereka berniat meminta pesangon secara baik-baik kepada korban namun jika permintaan tak dipenuhi, mereka menyiapkan rencana cadangan.

Untuk rencana cadangan itu, mereka menyiapkan sepotong tongkat besi, sarung tangan, tali, dan lakban. Untuk lakban dan tali, mereka menyempatkan membeli di mini market sebelum sampai ke rumah korban di Benhil.

2. Korban dibantai usai melaksanakan salat di masjid

Pada Minggu 17 September 2017 malam, mereka melaksanakan rencana. Aksi tak berjalan mulus karena Zulfikar keburu terbawa emosi. Baru saja Zakiyah yang usai melaksanakan salat magrib di rumah membukakan pintu, kepala korban langsung dipukul potongan besi hingga terjatuh. (Baca: Sadis, Pasutri Dibantai Usai Melaksanakan Salat )

Melihat korbannya terjatuh, Zulfikar makin kalap dan membentur-benturkan kepala korban ke lantai hingga tewas. Selanjutnya tubuh korban dibawa ke kamar utama. (Baca: Penyebab Kematian Husni dan Istri Akibat Pukulan di Kepala )

Begitu juga dengan Husni Zarkasih, baru saja membuka pintu garasi langsung disambut pukulan besi di kepalanya berkali-kali hinggga tewas di lokasi.

3. Mayat pasutri ditemukan di Sungai Klawing Purbalingga

Untuk menghilangkan jejak perbuatannya, para pelaku membungkus mayat keduanya dengan bad cover. Selanjutnya, mayat tersebut dimasukan ke dalam bagasi Toyota Altis milik korban. Mereka juga menguras harta benda korban, berikut brankas yang berisi barang berharga dan surat-surat penting. (Baca: Korban Perampokan di Benhil, Mayat Pasutri Dibuang di Purbalingga )

Rencananya, mayat tersebut akan dibuang di daerah Pekalongan agar segera diketahui oleh keluarganya. Namun baru sampai Purbalingga, rencana berubah dan mereka membuangnya ke Sungai Klawing yang ada di daerah Bobotsari, Purbalingga.

4. Polres Jakpus membentuk 2 tim khusus untuk ungkap kasus pembunuhan pasutri di Benhil

Untuk mengungkap kasus perampokan dan pembunuhan yang menimpa Husni Zarkasih dan Zakiya Masrur, Polres Jakpus membentuk 2 tim khusus di bawah pimpinan Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung.

Satu tim bergerak ke Purbalingga untuk berkoordinasi dengan Polres Purbalingga tempat ditemukannya korban. Kemudian tim lainnya bergerak ke Tangerang untuk mencari informasi lainnya.

Tim ini juga fokus mencari mobil korban yang dibawa pelaku untuk lebih memudahkan pengungkapan kasus. Alhamdulillah, mobil pelaku terpantau masih berada di Jawa Tengah dan polisi melakukan pengintaian terhadap para pelaku.

5 Saat disergap, para pelaku sedang berfoya-foya di hotel

Setelah berhasil mengidentifikasi pelaku, polisi langsung mengejar keberadaan pelaku. Terdeteksi pada Selasa 12 September 2017 malam, para pelaku sedang berfoya-foya di sebuah hotel di Grobogan, Jawa Tengah. (Baca: Pembunuh Pasutri di Benhil Diringkus di Jawa Tengah )

Disini, mereka disergap saat sedang pesta minuman keras sambil karaoke di hotel tersebut. Polisi tidak kesulitan melakukan penyergapan karena kondisi para tersangka yang setengah mabuk. (Baca: Melawan Saat Ditangkap, Pembunuh Pasutri Tewas Ditembak )

Namun saat akan diminta menunjukan penadah hasil curian di Kudus, tersangka Zulfikar melawan dan membahayakan nyawa petugas sehingga diberi tembakan hingga terkapar. Sementara dua pelaku lainnya masih dimintai keterangan oleh polisi.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4902 seconds (0.1#10.140)