Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Tertimpa Pohon Tumbang, 2 Pemotor di Malang Luka-luka
loading...
Petugas BPBD dibantu DLH Kota Malang mengevakuasi pohon yang tumbang. Foto/Avirista Midaada/MPI
A
A
A
MALANG - Sebuah pohon setinggi enam meter di Kota Malang tumbang dan menimpa dua pemotor. Peristiwa ini terjadi di dekat jembatan Jalan Raya Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur pada Kamis (26/10/2023).
Tampak di lokasi kejadian, petugas dari BPBD Kota Malang tengah mengevakuasi batang pohon waru yang tumbang. Diameter pohon yang mencapai tinggi 6 meter dan lebar 80 sentimeter membuat proses evakuasi memerlukan waktu dan menutup setengah akses jalan. Hal ini membuat arus lalu lintas di Jalan Raya Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, sempat macet.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Malang dibantu tim pemotong dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bahu membahu menyingkirkan batang pohon. Sedangkan anggota kepolisian dari Polsek Sukun tampak mengatur arus lalu lintas dengan melakukan buka tutup arus.
Seorang saksi mata, Rahmat (47) mengungkapkan, kejadian pohon tumbang itu terjadi secara tiba-tiba saat kondisi cuaca tengah panas sekitar jam 13.00 WIB, Kamis siang (26/10/2023). Saat itu sebuah truk dan dua sepeda motor tengah melintas di waktu bersamaan.
"Jadi, Yamaha Vixion itu lagi isi bensin di bawah pohon, untuk truknya sedang berjalan (dari timur ke barat), kemudian Supra X 125 juga sedang berjalan (dari barat ke timur)," kata Rahmat ditemui di lokasi kejadian, pada Kamis sore.
Dia menjelaskan, dalam peristiwa tersebut, kedua pengendara Yamaha Vixion dan Supra X 125 menjadi korban yang merupakan perempuan. Kedua korban pemotor mengalami patah tulang pada bagian bahu dan lengan. Keduanya langsung dibawa ke rumah sakit oleh relawan medis.
"Yang satu posisi tertimpa ketika beli bensin eceran. Sedangkan, satu perempuan yang mengendarai Supra X 125 tertimpa saat melintas," ucap dia kembali.
Di sisi lain, Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno mengatakan, pihaknya sudah melakukan penanganan kejadian pohon tumbang tersebut. Kedua korban juga telah dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis.
"Sudah intinya orangnya sudah ditangani, sudah dievakuasi," ujar Prayitno.
Tampak di lokasi kejadian, petugas dari BPBD Kota Malang tengah mengevakuasi batang pohon waru yang tumbang. Diameter pohon yang mencapai tinggi 6 meter dan lebar 80 sentimeter membuat proses evakuasi memerlukan waktu dan menutup setengah akses jalan. Hal ini membuat arus lalu lintas di Jalan Raya Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, sempat macet.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Malang dibantu tim pemotong dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bahu membahu menyingkirkan batang pohon. Sedangkan anggota kepolisian dari Polsek Sukun tampak mengatur arus lalu lintas dengan melakukan buka tutup arus.
Seorang saksi mata, Rahmat (47) mengungkapkan, kejadian pohon tumbang itu terjadi secara tiba-tiba saat kondisi cuaca tengah panas sekitar jam 13.00 WIB, Kamis siang (26/10/2023). Saat itu sebuah truk dan dua sepeda motor tengah melintas di waktu bersamaan.
"Jadi, Yamaha Vixion itu lagi isi bensin di bawah pohon, untuk truknya sedang berjalan (dari timur ke barat), kemudian Supra X 125 juga sedang berjalan (dari barat ke timur)," kata Rahmat ditemui di lokasi kejadian, pada Kamis sore.
Dia menjelaskan, dalam peristiwa tersebut, kedua pengendara Yamaha Vixion dan Supra X 125 menjadi korban yang merupakan perempuan. Kedua korban pemotor mengalami patah tulang pada bagian bahu dan lengan. Keduanya langsung dibawa ke rumah sakit oleh relawan medis.
"Yang satu posisi tertimpa ketika beli bensin eceran. Sedangkan, satu perempuan yang mengendarai Supra X 125 tertimpa saat melintas," ucap dia kembali.
Di sisi lain, Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno mengatakan, pihaknya sudah melakukan penanganan kejadian pohon tumbang tersebut. Kedua korban juga telah dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis.
"Sudah intinya orangnya sudah ditangani, sudah dievakuasi," ujar Prayitno.
Explore More