Koridor 13 Transjakarta Dinilai Belum Ramah untuk Disabilitas dan Lansia

Senin, 14 Agustus 2017 - 04:40 WIB
Koridor 13 Transjakarta Dinilai Belum Ramah untuk Disabilitas dan Lansia
Koridor 13 Transjakarta Dinilai Belum Ramah untuk Disabilitas dan Lansia
A A A
JAKARTA - Koridor 13 Transjakarta Ciledug-Tendean dinilai belum ramah bagi penyandang disabilitas dan kaum lanjut usia (lansia). Pasalnya, untuk bisa menggunakan bus di koridor tersebut masyarakat diwajibkan untuk menaiki anak tangga yang melingkar sejauh belasan meter.

"Jadi kalau bisa disimpulkan koridor ini tidak ramah bagi kaum lansia dan disabilitas. Mungkin juga tidak efektif bagi beberapa warga," ungkap pengamat tata kota Yayat Supriatna menanggapi uji coba penumpang Koridor 13 Transjakarta Ciledug-Tendean pada Minggu, 13 Agustus 2017 kemarin.

Yayat menyayangkan di koridor ini belum dilengkapi lift, pedestarian serta ruang jalan disekitar halte. Yayat menyarankan, agar PT Transjakarta selaku operator segera menyiapkan lift itu di beberapa titik halte dengan ketinggian 18-23 meter sepanjangan koridor itu.

"Di sekitar halte juga harus ada penjagaan, untuk mengantisipasi kemacetan yang timbul dari serbuan driver online dalam menunggu dan mengangkut penumpang," ujarnya.

Untuk diketahui kemarin, dilakukan uji coba penumpang Transjakarta Ciledug-Ragunan dan Ciledug-Tendean. Masing-masing rute di kawasan itu, PT Transjakarta menyiapkan lima bus dengan jarak waktu antarbus 30 menit dan belum dikenakan tarif.

Direktur Teknik dan Fasilitas PT Transjakarta, Wijanarko mengakui bahwa beberapa halte pada koridor itu belum terdapat lift. Rencananya untuk memudahkan akses penumpang, pihaknya akan membangun lift di 10 halte.

"Izinnya lagi di proses di PTSP, Bina Marga dan Tata Kota," tutur Wijanarko. Wijanarko mengatakan, pihaknya kesulitan dengan sisa median jalan, terutama di kawasan Jalan Tendean. Di median itu, sisa lahan hanya sekitar 3-3,5 meter, sementara untuk lift dibutuhkan minimal 4 meter.

"Bila dipaksakan akan bersentuhan dengan kendaraan lewat," tuturnya. Karena itu, opsi lain yang dilakukan Transjakarta terhadap keberadaan lift nantinya, masyarakat diminta untuk menggunakan JPO di sisi trotoar, sembari menunggu perizinan lift tersedia.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4136 seconds (0.1#10.140)