Puluhan Santri Ponpes Al Hamid Cilangkap Antusias Ikuti SINDOnews Goes to Pesantren

Rabu, 18 Oktober 2023 - 21:15 WIB
loading...
Puluhan Santri Ponpes Al Hamid Cilangkap Antusias Ikuti SINDOnews Goes to Pesantren
Redaktur Pelaksana SINDOnews Andryanto Wisnuwidodo menyampaikan materi di Pondok Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (18/10/2023). Foto: MPI/Widya Michella
A A A
JAKARTA - Pondok Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur berterima kasih atas kolaborasi bersama SINDOnews Goes to Pesantren (SGTP), Rabu (18/10/2023). Kegiatan ini sangat penting untuk para santriwan dan santriwati terkait pelatihan jurnalistik.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada SINDOnews, sangat bermanfaat kepada semua. Terima kasih juga atas undangannya ke kantor MNC Group," kata Azza Rahmadina, santriwati Ponpes Al Hamid, Jakarta Timur.

Perwakilan Pengasuh Pondok Pesantren Al Hamid KH Mustaqimul Akhlaq mengapresiasi setinggi-tingginya atas kegiatan tersebut. "Semoga bisa mengambil manfaat. Ikutilah acara ini sebaik-baiknya, pasti nanti ada manfaatnya. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat untuk kita semua khususnya Pondok Pesantren Al Hamid," ujarnya.



Pada giat dengan tema "Basic Journalism Skill for Santri" turut hadir Koordinator Fotografer SINDOnews Ratman Suratman yang memberikan penjelasan terkait teknik dasar fotografi jurnalistik kepada puluhan santri yang hadir.

"Media itu fungsinya informatif dan edukatif. Melalui media online kita dapat memberikan informasi kepada orang banyak," katanya.

Dia turut menyampaikan setidaknya ada tiga yang harus dimiliki ketika mengambil foto jurnalistik. Tiga unsur itu adalah objek, subjek, dan caption atau keterangan foto yang memenuhi kaidah 5W+1H.

Di tempat sama, Redaktur Pelaksana SINDOnews Andryanto Wisnuwidodo menjelaskan kepada santri perbedaan berita dengan media sosial (medsos).

Menurut dia, portal berita terlebih dahulu melakukan kroscek sebuah informasi. Berbeda dengan medsos yang hanya mengejar viral tanpa dikroscek kebenarannya.

"Berita itu tetap harus ada penyuntingan sebuah berita kalau mengecek kroscek, benar nggak sih ada kecelakaan. Kalau netizen kan cepat misalnya melalui medsos benar nggak itu, tidak ada kroscek," ujarnya.

Menurut Andry, berita adalah produk jurnalis sehingga kaidah-kaidah jurnalistik seperti 5W+1H lalu melakukan konfirmasi informasi terlebih dahulu sebelum dimuat.

"Produk jurnalis adalah berita. SINDOnews adalah wadah menyampaikan berbagai informasi kepada masyarakat. Medsos bukan produk berita," katanya.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1631 seconds (0.1#10.140)