Tahan Banjir Rob, Giant Sea Wall Diyakini Akan Selesai April 2018

Jum'at, 11 Agustus 2017 - 00:29 WIB
Tahan Banjir Rob, Giant Sea Wall Diyakini Akan Selesai April 2018
Tahan Banjir Rob, Giant Sea Wall Diyakini Akan Selesai April 2018
A A A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) optimis pembangunan proyek dinding laut raksasa (Giant Sea Wall) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCCID) akan selesai pada April 2018.

Hal itu diungkapkan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) T Iskandar saat melakukan kunjungannya ke kawasan fase A tanggul itu bersama jajaran Pemprov DKI di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis 10 Agustus 2017.

Dalam kesempatan itu, Iskandar mengaku pembangunan proyek saat ini sudah mencapai 56% dan tepat schedule. Sehingga penambahan pekerja belum dilakukan.

Terlebih dalam pelaksanaannya, proyek ini cukup cepat. Dari target 2,2 kilometer yang akan dibangun, 1,3 kilometer lebih telah terbangun. "Ini on schedule. Kami optimis bisa selesai pada 2018 nanti," tuturnya di lokasi.

Mengenai soal anggaran proyek, Iskandar menjelaskan, pembangunan tanggul ini menggunakan kontrak multiyears, dengan tahapan anggaran disiapkan setiap tahunnya hingga 2018.

Sebelumnya, Pemprov DKI, Pemerintah Pusat, dan swasta berencana akan membuat tanggul besar menahan banjir rob yang kerap terjadi di kawasan pinggiran utara Jakarta. Pembangunan tanggul pun dilakukan sejak 2014.

Selain bakal membangun tanggul, Pemprov DKI juga bakal membangunan waduk seluas 5 hektare sebagai penampung air. Pembangunan itu dilakukan di dekat tanggul sekitar Marunda.

Kepastian hal itu diungkapkan Sekda Pemprov DKI Saefullah yang ikut melakukan pengecekan tanggul bersama BBWSCC.

"Jadi dari Kaki Cakung Drain, dari kali-kali kecil, semuanya masuk sini (waduk). Nanti pasang pompa air," tambah Saefullah.

Dengan pembangunan tanggul demikian, dia berharap, Cilincing akan terbebas dari banjir. Terlebih air pun akan tertampung dengan banyak.

Bila waduk nantinya dikolaborasi dengan tanggul, lanjutnya, akan mengurangi banjir sekitar 5% di kawasan cilincing dan pinggiran sisi utara Jakarta.

Selain itu, untuk mengatasi banjir di wilayah tengah Jakarta. Saefullah mengatakan, perampungan dan penyambungan antar saluran air dilakukan pihaknya di tengah jakarta. Dari saluran besar kemudian disambungkan melalui saluran kecil yang dibuat.

"Beberapa kali, Jakarta diuji dengan hujan yang lebat, namun air turun dan terus mengalir dan tak menggenang. Kondisi ini lah yang kita semua harus jaga, dengan cara terus bangun waduk dan menambah pompa air," paparnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4027 seconds (0.1#10.140)