Polisi Sebut Sebelum Dihakimi Massa, Joya Sempat Meminta Maaf

Rabu, 09 Agustus 2017 - 21:01 WIB
Polisi Sebut Sebelum Dihakimi Massa, Joya Sempat Meminta Maaf
Polisi Sebut Sebelum Dihakimi Massa, Joya Sempat Meminta Maaf
A A A
JAKARTA - Tewasnya Muhammad AL Zahra (MA) alias Joya masih menjadi perdebatan publik. Banyak pihak yang tidak percaya bahwa Joya merupakan pelaku pencurian. Akan tetapi, dari hasil penyelidikan polisi menyimpulkan bahwa Joya terduga pelaku pencurian amplifier atau pengeras suara di Musala Al Hidayah, Bekasi.

Tetapi sebelum dibakar oleh massa, Joya ternyata sempat menyampaikan permintaan maaf kepada marbot musalah bernama Rojali. "Dia (Joya) sempat cium kaki Rojali dan meminta maaf. Dia (Joya) bilang maafkan saya Pak Ustaz. Namun massa tidak terbendung meski Rojali sempat menghalau hingga terjadi pengeroyokan yang menewaskan MA," ujar Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Asep Adi Saputra kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (9/8/2017).

Kombes Asep menjelaskan, aksi massa bermula ketika Rojali mencurigai Joya mencuri amplifier musala. Rojali lalu mengejar Joya hingga ke pasar yang berjarak sekitar 4 kilometer (km) dari musala. Saat itu, Rojali mencoba menghentikan Joya tapi tidak digubris dan Joya malah makin tancap gas.

Joya sempat terjatuh saat berada di perempatan pasar, sehingga Rojali dapat menyusul dan menangkapnya. Rojali kemudian menggeledah tas Joya dan menemukan tiga amplifier di dalam tas, satu diantaranya diketahui merupakan milik Musala Al Hidayah.

Tertangkap oleh Rojali, Joya sempat berusaha melarikan diri. Di sinilah awal kemarahan massa dan berteriak sehingga terjadi aksi pengeroyokan. Kemarahan massa pun tak terbentung hingga berujung pada pembakaran terhadap Joya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4150 seconds (0.1#10.140)