Cegah Banjir, Pemkot Jakbar Melakukan Berbagai Pembenahan

Kamis, 27 Juli 2017 - 21:31 WIB
Cegah Banjir, Pemkot Jakbar Melakukan Berbagai Pembenahan
Cegah Banjir, Pemkot Jakbar Melakukan Berbagai Pembenahan
A A A
JAKARTA - Mencegah datangnya musim hujan saat akhir tahun nanti, proyek pencegahan banjir gencar dilakukan Sudin Tata Air Jakarta Barat. Penebaran proyek mulai dilakukan awal bulan Agustus, mulai dari normalisasi, pengadaan mesin pompa hingga pembenahan saluran pemukiman.

Semua proyek itu pun dipercaya akan dapat mencegah kawasan Jakarta Barat bebas banjir. Koordinasi antara PHL dan PPSU ditingkatkan, saluran air dan waduk di keruk dengan menebar sejumlah alat berat.

Kasudin Tata Air Jakarta Barat, Imron mengatakan saat ini ada beberapa proyek yang dimatangkan pihaknya, seperti membangun pompa air di kawasan KFT, Cengkareng, dan Jelambar, Grogol Petamburan. Melakukan lelang pompa mobile 1.000 liter per detik untuk ditaruh di jalan Patra, Kebon Jeruk dan kawasan Kalideres. Serta 4 pompa mobile 500 liter per detik sebagai bantuan cadangan.

Selain itu mengatur derasnya air, Sudin Tata Air juga melakukan sistem manajeman air, beberapa pintu pompa di kawasan jalan Satria, Pedongkelan, Cengkareng dan kawasan Tubagus Angke, Grogol Petamburan.

"Kalau untuk proyek besar. Kita akan bangun seatpile di kawasan Kali Pesing, Kedoya Utara, Kebon Jeruk. Agustus ini kita teken kontrak, tiang tiang seatpel akan di pancang minggu depan," papar Imron dihubungi KORAN SINDO, Kamis (27/7/2017).

Sementara terhadap waduk dan danau yang mengalami pendangkalan. Imron mengakui intensitas hujan yang terjadi di tahun lalu membuat endapan lumpur semakin banyak.

Karenanya, memasuki musim panas kali ini, lumpur itu akan dikeruk. Penebaran alat berat telah dilakukan pihaknya sejak seminggu lalu. Saat ini proses pengerukan pun mulai berjalan hampir 70 persen. Ia berharap, melalui proses ini waduk akan menjadi dalam dan dapat menampung air dengan jumlah besar.

Sementara itu, pantauan Sindo, pembenahan saluran pemukiman mulai di lakukan Sudin Tata Air di beberapa titik seperti kawasan Jelambar, Grogol petamburan, Jalan Palmerah Barat dekat Pasar Palmerah, kawasan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, serta beberapa titik di sekitaran Duri Kosambi dan Cengkareng Barat.

Sedangkan untuk di luar pemukiman, proyek normalisasi kawasan pemukiman terlihat di kawasan Ring Road Barat, Cengkareng, Kali Grogol, Palmerah, serta sekitaran Kali Hitam di Tambora.

Di beberapa titik itu, terlihat sejumlah pekerja PHL Sudin Tata Air dan PPSU tanpa asik melakukan pengerukan. Beberapa diantara terlihat eskavator kecil yang melakukan pembenahan saluran dan pembuatan saluran baru.

Terkait hal ini, Imron tak menampik keluhan akan saluran air banyak disampaikan masyarakat dan lurah. Mereka mengaku genangan kerap datang saat musim hujan tiba, karenanya proyek itupun gencar dilakukan pihaknya.

Terhadap proyek, ia mengaku telah menganalisis usai lebaran lalu. "Masalahnya dua, ada saluran mampet adapula tanpa saluran," jelasnya.

Karena itu, dengan mengerahkan petugas PHL ditingkat kecamatan sebanyak 30 orang dan puluhan petugas PPSU di kelurahan, mereka kemudian ditebar, pengerukan hingga pembuatan saluran penghubung dilakukan demi mengantisipasi banjir.

"Sengaja perbaikan saluran air kita libatkan PPSU, ini solusi kekurangan personel kita. Cara ini, kita bisa pangkas waktu dan membuat efektifitas kerja," cetus Imron.

Seorang pekerja PHL Kebersihan, Yatno, 38, ditemui dikawasan jalan Palmerah Barat tiga mengaku sudah semalam tadi proyek ini dikerjakan. Hal ini membuat jalan palmerah barat I menuju jalur raya palmerah menjadi terputus. Pengguna kendaraan kemudian harus memutar sejauh satu hingga dua kilo sebelum akhirnya ke kawasan Palmerah.

Di kawasan itupula terlihat pembuatan saluran air baru dilakukan. Sebab sejauh ini, genangan air kerap terjadi, sekalipun intesitas hujan masih rendah.

Dengan menggunakan gorong gorong beton selebar 2 meter dengan tinggi 2 meter, saluran air di Jalan Palmerah Raya nantinya akan langsung dialirkan ke Kali Grogol yang berjarak 300 meter dari lokasi proyek.

"Kalo kata danru mah seminggu sudah harus selesai," ucap Yatno.

Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Jogo menyambut baik penebaran proyek yang dilakukan Sudin Tata Air Barat kali ini. Ia melihat hal ini merupakan bentuk antisipasi datangnya hujan yang terjadi di kawasan Jakarta Barat.

Meski demikian terhadap proyek ini. Nirwono mengingatkan tata air agar tidak terlalu yakin dengan proyek tersebut. Sebab, pencapaian berhasil tidaknya proyek akan dapat dilihat pada musim hujan nantinya.

"Bila tidak terjadi genangan, atau surutnya genanga cepat. Berarti proyek berhasil. Tapi kalau tidak, masih ada masalah," tuturnya.

Mencapai keberhasilan demikian. Nirwono meminta agar lurah maupun camat tetap melakukan monitoring. Larangan pembangun sampah wajib dilakukan, sebab baginya masalah mandegnya saluran bisa terjadi karena sampah.

"Ingat mas, tahun tahun belakang, pompa kita rusak karena sampah lingkungan. Jadi perlu ketegasan untuk menindak pembuang sampah nakal," tutupnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6741 seconds (0.1#10.140)