4 Selebriti Dibekuk karena Narkoba, Artis Sasaran Empuk Bandar

Rabu, 19 Juli 2017 - 15:49 WIB
4 Selebriti Dibekuk karena Narkoba, Artis Sasaran Empuk Bandar
4 Selebriti Dibekuk karena Narkoba, Artis Sasaran Empuk Bandar
A A A
JAKARTA - Kehidupan artis yang glamor dan menjadi publik figur memang menjadi sasaran empuk bandar narkoba. Sepanjang 2017 ini tercatat empat artis ditangkap polisi karena terlibat penyalahgunaan narkoba.

Pada Maret 2017 lalu, Ridho Rhoma dibekuk petugas Polres Jakarta Barat di salah satu tempat di Daan Mogot karena kepemilikan sabu 0,7 gram. Akhir April 2017, rapper Iwa K ditangkap di Bandara Internasional Soekarno-Hatta karena menyimpan ganja.

Selanjutnya Jumat, 7 Juli 2017 lalu, Ammar Zoni juga ditangkap di rumahnya di Depok dan polisi dengan barang bukti ganja 39,1 gram. Terbaru, pada Selasa, 18 Juli 2017 kemarin, Pretty Asmara diringkus karena penyalahgunaan narkoba.

Di saat bersamaan, Axel Mathews Thomas anak dari Jeremy Thomas juga ditetapkan sebagai tersangka dugaan penyalahgunaan obat-obat terlarang. Ketua Satgas Anti Narkoba Anhar Nasution mengungkapkan, kehidupan artis yang glamor dan menjadi publik figur memang menjadi sasaran empuk bandar narkoba. ‎

Artis, kata dia, juga menjadi sangat rentan menggunakan narkoba dengan alasan menambah stamina agar tampil sempurna selama 24 jam. "Para artis ini kan dituntut tampil prima apalagi kalau harus kejar tayang. Salah satu obat yang bisa mendukung agar tubuh tetap sehat dan bersemangat ya narkoba. Akhirnya kalau sudah begitu mereka jadi kecanduan. Nah disitulah bandar bermain," ujar Anhar saat dihubungi Rabu (19/7/2017).

Anhar menilai, peredaran narkoba sampai kapan pun akan terus terjadi baik di kalangan artis jika hanya melakukan upaya tindakan. Parahnya bukan hanya kalangan artis yang menjadi sasaran empuk para bandar tapi juga para pelajar.

Dia mengungkapkan pemerintah dan penegak hukum seharusnya lebih fokus melakukan upaya pencegahan bahaya narkoba dari pada melakukan tindakan. Upaya pencegahan itu misalnya dengan menambah anggaran sejumlah kementerian yang bersingungan langsung dengan masyarakat.

Mantan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BNN Komjen Pol (Purn) Togar Manatar Sianipar mengatakan, bukan hal aneh kalangan artis terlibat kasus narkoba. Salah satu faktornya adalah lingkungan dan tuntutan pekerjaan.

Menurut dia, ada jenis narkoba yang bisa dikonsumsi untuk menambah stamina."Karena tuntutan pekerjaan dan menambah tenaga agar tampil sempurna akhirnya mereka menggunakan narkoba. Begitu seterusnya hingga akhirnya kecanduan ditambah pergaulannya yang sering masuk keluar hiburan malam," ucapnya. ‎

Togar tidak setuju pendekatan hukum dilakukan untuk menjerat para pecandu narkoba. Lebih baik, lanjut dia, perbanyak upaya pencegahan kepada masyarakat. Misalnya, keluarga, sekolah dan lingkungan.

"Kalau untuk sesaat boleh lah para bandar atau pengendar ini di hukum. Tapi kan itu tidak beres juga. Banyak terjadi penyelewengan baik itu di polisi, pengadilan, dan di dalam penjara," tegasnya.

Dia mengakui, narkoba dalam keadaan gawat sudah puluhan tahun terjadi. Bahkan kepala negara sudah mengajak masyarakat untuk memeranginya tapi belum diikuti. Salah satu penyebabnya lanjut dia, kurangnya perhatian pemerintah melakukan sosialisasi.

"Peran pendidikan sangat kurang, keluarga apalagi ditambah pergaulan lingkungan yang buruk sehingga anak ikut perngaruh," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4103 seconds (0.1#10.140)