Warga Tagih Janji Penanganan Kampung Apung

Minggu, 16 Juli 2017 - 18:39 WIB
Warga Tagih Janji Penanganan Kampung Apung
Warga Tagih Janji Penanganan Kampung Apung
A A A
JAKARTA - Sejumlah warga di RW 01, Kapuk Teko, Kedaung Kaliangke, Cengkareng, Jakarta Barat menagih janji tentang pembenahan di wilayah tersebut. Sebab, sudah hampir lima tahun kawasan itu terbengkalai.

Di sisi lain, pembenahan dan pemindahan ribuan makam di kawasan hanya sekadar wacana. Lima tahun setelah pengurasan makam yang terendam dilakukan Sudin Tata Air Jakarta Barat kawasan itu tak lagi tersentuh oleh pemerintah kota maupun provinsi, akibatnya banjir yang merendam kawasan itu menjadi genangan abadi.

Tokoh masyarakat wilayah sekitar, Juhri (56), mengatakan, sudah jenuh dengan obrolan dan janji yang diucapkan Pemkot Jakarta Barat dan Pemprov DKI Jakarta. "Kita sudah jenuh mas. Tahun kemarin, sudah diwacanakan tapi tidak juga terealisasi," keluh Juhri ketika ditemui Koran SINDO, Minggu (16/7/2017).

Mantan ketua RW tiga periode ini mengaku, dirinya sudah pasrah dan enggan berkomentar apalagi mendesak pemkot untuk membenahi kawasan itu. Umbar janji yang dilontarkan saat Presiden Jokowi akan mencalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta sudah tak lagi dipikirkan, sebab hal itu akan menambah sakit hati.

Dahulu di kawasan Kapuk Teko, daerah ini merupakan daerah tertinggi di sekitaran Kedaung Kali Angke. Namun seiring dengan banyaknya pabrik yang dibangun, sehingga pengurukan yang dilakukan di wilayah itu membuat kawasan itu akhirnya terendam.

Saking parah, rendaman air itu mencapai 2 meter, sejumlah warga kemudian memilih mengungsi. Beberapa di antara yang memilih bertahan akhinya kembali mengurung kembali rumah mereka. "Palingan sekarang ada belasan yang bertahan," tutur Juhri.

Sementara itu, Pemantau UPK Badan Air Kecamatan Cengkareng, Sahbani mengatakan, pihaknya sudah mengangkut eceng gondok yang sempat menutupi genangan air di wilayah itu. Namun, kata dia, saat ini sudah tidak ada lagi tanaman air tersebut. "Lihat aja sekarang, sudah tidak ada enceng gondoknya," ujarnya.

Sahbani mengatakan, untuk pembabatan eceng gondok di kawasan itu, pihaknya mengerahkan 20 orang petugas PPSU selama sembilan hari. Satu alat berat jenis spider serta perahu perahu karet milik kecamatan di kerahkan mengangkut ecenggondok.

Kini kawasan itupun sudah bersih dari tanaman tersebut. Bentangan genangan air di lahan 756 m2 terlihat. meski demikian, 3.180 makam yang terendam belum terlihat lantaran masih tertutup air keruh. "Kalau disedot baru terlihat mas," cetus Rudi (38), mantan ketua RT kawasan itu.

Lurah Kapuk, Cengkareng, Agung Edi Santoso membenarkan sekalipun kawasan tersebut telah bersih dari enceng gondok. Namun pembenahan dan pengeringan kawasan itu belum diwacana. Obrolan maupun anggaran untuk pemindahan belum dilakukan oleh pemkot, sudin, apalagi pemprov. "Makanya saya belum sampaikan ke warga. Nanti takut umbar janji," tutur Agung.

Mengenai masalah itu, Agung mengaku setiap tahunnya dirinya telah mengajukan pembenahan kawasan itu melalui Musrembang. Namun hingga saat ini kepastian akan hal itu belum juga trealisasi. "Kalau sudah terealisasi, baru saya berani sampaikan ke warga," tutupnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6465 seconds (0.1#10.140)