Datangi First Travel, Puluhan Calon Jamaah Umrah Tuntut Keberangkatan
A
A
A
JAKARTA - Puluhan calon jamaah umrah mendatangi kantor First Travel di Gedung GKM Green Tower, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Mereka menuntut tanggung jawab dan kejelasan dari agen perjalanan umrah tersebut lantaran hingga saat ini tak kunjung diberangkatkan.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Senin (19/6/2017), ada sekitar puluhan orang yang mendatangi kantor First Travel. Mereka ingin menemui langsung pimpinan dari First Travel. Namun keinginan mereka terhalang. Hanya ada staf dan petugas keamanan yang menemui.
Salah satu calon jamaah asal Bekasi, Rhamdan Nurul Ikhsan mengatakan, sebelumnya telah dijanjikan pihak First Travel untuk diberangkatkan umrah pada April 2016. Namun, hingga berganti tahun, hanya janji-janji yang didapatkan.
"Kita disuruh tambah Rp2,5 juta katanya untuk carter pesawat. Ada juga calon jamaah yang suruh nambah Rp3 jutaan. Bahkan sudah ada yang nambah antara Rp5-6 juta. Tapi, sampai sekarang tidak ada kejelasan," kata Rhamdan kepada SINDOnews, Senin (19/6/2017).
Rhamdan menyebutkan, dirinya merasa kecewa dengan perlakuan tak profesional pihak travel. Sebab, dari 34 rekan, termasuk keluarga yang ikut mendaftar sebagai calon jamaah umroh, belum satupun yang diberangkatkan. "Selalu Reschedule pemberangkatan, terakhir dijanjikan Ramadan bisa berangkat, tapi gagal lagi," keluhnya.
Menurutnya, pihak travel selalu berdalih keterlambatan pemberangkatan umroh karena terkendala masalah visa yang belum keluar. Anehnya lagi, setiap jamaah selalu dimintai pungutan-pungutan dengan alasan agar segera diberangkatkan.
Calon jamaah lainnya, Rima, juga mengeluhkan persoalan serupa. Calon jamaah umroh asal Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat ini mengaku sudah dua tahun mendaftar umroh di First Travel. Namun, sampai saat ini, hanya janji-janji yang didapat. "Sudah dua tahun, kami 25 orang yang mendaftar baru sebagian kecil yang diberangkatkan," jelasnya.
Hingga saat ini para calon jemaah umrah tersebut masih menunggu di kantor First Travel untuk menanti kepastian pemberangkatan. First Travel belum memberikan penjelasan maupun konfirmasi terkait hal tersebut.
Sebelumnya, pemilik First Travel, Andika Surachman mengakui ada penundaan pemberangkatan calon jemaah umrah. Meski begitu, pihaknya tetap berkomitmen memberangkatkan calon jemaah tersebut.
"Mengenai tertunda jemaah kami, saya katakan itu benar. Ada salah satu faktor yang jadi penyebab, di mana faktor tersebut kami tidak punya akses atau wewenang," ujar Andika di Jakarta baru-baru ini.
Meski ada penundaan, Andika memastikan jemaah yang telah bayar tetap berangkat umrah. Pihaknya meminta masyarakat tidak terprovokasi pemberitaan yang beredar.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Senin (19/6/2017), ada sekitar puluhan orang yang mendatangi kantor First Travel. Mereka ingin menemui langsung pimpinan dari First Travel. Namun keinginan mereka terhalang. Hanya ada staf dan petugas keamanan yang menemui.
Salah satu calon jamaah asal Bekasi, Rhamdan Nurul Ikhsan mengatakan, sebelumnya telah dijanjikan pihak First Travel untuk diberangkatkan umrah pada April 2016. Namun, hingga berganti tahun, hanya janji-janji yang didapatkan.
"Kita disuruh tambah Rp2,5 juta katanya untuk carter pesawat. Ada juga calon jamaah yang suruh nambah Rp3 jutaan. Bahkan sudah ada yang nambah antara Rp5-6 juta. Tapi, sampai sekarang tidak ada kejelasan," kata Rhamdan kepada SINDOnews, Senin (19/6/2017).
Rhamdan menyebutkan, dirinya merasa kecewa dengan perlakuan tak profesional pihak travel. Sebab, dari 34 rekan, termasuk keluarga yang ikut mendaftar sebagai calon jamaah umroh, belum satupun yang diberangkatkan. "Selalu Reschedule pemberangkatan, terakhir dijanjikan Ramadan bisa berangkat, tapi gagal lagi," keluhnya.
Menurutnya, pihak travel selalu berdalih keterlambatan pemberangkatan umroh karena terkendala masalah visa yang belum keluar. Anehnya lagi, setiap jamaah selalu dimintai pungutan-pungutan dengan alasan agar segera diberangkatkan.
Calon jamaah lainnya, Rima, juga mengeluhkan persoalan serupa. Calon jamaah umroh asal Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat ini mengaku sudah dua tahun mendaftar umroh di First Travel. Namun, sampai saat ini, hanya janji-janji yang didapat. "Sudah dua tahun, kami 25 orang yang mendaftar baru sebagian kecil yang diberangkatkan," jelasnya.
Hingga saat ini para calon jemaah umrah tersebut masih menunggu di kantor First Travel untuk menanti kepastian pemberangkatan. First Travel belum memberikan penjelasan maupun konfirmasi terkait hal tersebut.
Sebelumnya, pemilik First Travel, Andika Surachman mengakui ada penundaan pemberangkatan calon jemaah umrah. Meski begitu, pihaknya tetap berkomitmen memberangkatkan calon jemaah tersebut.
"Mengenai tertunda jemaah kami, saya katakan itu benar. Ada salah satu faktor yang jadi penyebab, di mana faktor tersebut kami tidak punya akses atau wewenang," ujar Andika di Jakarta baru-baru ini.
Meski ada penundaan, Andika memastikan jemaah yang telah bayar tetap berangkat umrah. Pihaknya meminta masyarakat tidak terprovokasi pemberitaan yang beredar.
(pur)