Perampokan Sadis Terus Terjadi Bukti Polisi Kebobolan
A
A
A
JAKARTA - Perampokan sadis di kawasan Ibu Kota dan sekitarnya yang terjadi belakangan ini menjadi sorotan publik. Ironisnya, peristiwa yang merenggut nyawa para korbannya tersebut terjadi saat polisi tengah giat membentuk beragam tim untuk mengantisipasi kejahatan.
"Aksi para kriminal ini semakin menakutkan. Ironisnya, kejahatan ini terjadi saat polisi sibuk bentuk tim ini dan itu,” kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane kepada SINDOnews, Selasa (13/6/2017).
Neta menilai, keberadaan sejumlah tim bentukan polisi untuk mengantisipasi dan memburu pelaku kejahatan belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Neta bahkan menyebut polisi kebobolan dengan serangkaian tindak kejahatan sadis yang terjadi belakangan ini. (Baca juga: Bawa Ratusan Juta, Pengemudi Innova Tewas Dirampok di SPBU Daan Mogot )
"Boleh saja Polda membentuk berbagai tim asal tujuannya jelas, efektif, efisien dan terkontrol. Tapi jika kejahatan sadis masih terjadi, sementara Polda membuat begitu banyak tim, bisa dikatakan tim itu tidak bermanfaat. Apalagi jika polisi kebobolan terus dengan terjadinya aksi kejahatan sadis," ujarnya. (Baca juga: Pergoki Curanmor, Dokter Cantik di Tangerang Tewas Ditembak )
IPW pun mendorong polisi menyiagakan tim-tim antikejahatan yang mereka bentuk di kawasan rawan dan strategis. Polisi juga harus punya data dan peta kejahatan sehingga apapun gerakan para pelaku kejahatan bisa terdeteksi tim tersebut.
"Aksi para kriminal ini semakin menakutkan. Ironisnya, kejahatan ini terjadi saat polisi sibuk bentuk tim ini dan itu,” kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane kepada SINDOnews, Selasa (13/6/2017).
Neta menilai, keberadaan sejumlah tim bentukan polisi untuk mengantisipasi dan memburu pelaku kejahatan belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Neta bahkan menyebut polisi kebobolan dengan serangkaian tindak kejahatan sadis yang terjadi belakangan ini. (Baca juga: Bawa Ratusan Juta, Pengemudi Innova Tewas Dirampok di SPBU Daan Mogot )
"Boleh saja Polda membentuk berbagai tim asal tujuannya jelas, efektif, efisien dan terkontrol. Tapi jika kejahatan sadis masih terjadi, sementara Polda membuat begitu banyak tim, bisa dikatakan tim itu tidak bermanfaat. Apalagi jika polisi kebobolan terus dengan terjadinya aksi kejahatan sadis," ujarnya. (Baca juga: Pergoki Curanmor, Dokter Cantik di Tangerang Tewas Ditembak )
IPW pun mendorong polisi menyiagakan tim-tim antikejahatan yang mereka bentuk di kawasan rawan dan strategis. Polisi juga harus punya data dan peta kejahatan sehingga apapun gerakan para pelaku kejahatan bisa terdeteksi tim tersebut.
(poe)