Cak Imin: Perjuangan PKB DKI Jakarta Sangat Berat

Selasa, 23 Mei 2017 - 01:29 WIB
Cak Imin: Perjuangan PKB DKI Jakarta Sangat Berat
Cak Imin: Perjuangan PKB DKI Jakarta Sangat Berat
A A A
JAKARTA - Ribuan kadera Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta menyambangi Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif, Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Sebelum mendatangi pondok pesantres tersebut, ribuan kader PKB ini melakukan ziarah ke makam Wali Songo dan makam Presiden RI ke-IV KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Di pondok pesantren tersebut 1.000 kader PKB disambut langsung Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB H Abdul Muhaimin Iskandar. Pria yang akrab disapa Cak Imin ini bersyukur karena kader PKB selamat sampai tujuan.

"Alhamdulillah bapak-bapak, ibu-ibu sudah ziarah ke para wali dengan selamat. Semoga menjadi perjalanan yang diridhoi Allah dan dikabulkan segala doa kita semua. Amin," ujar Cak Imin dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin, 22 Mei 2017 kemarin.

Cak Imin menegaskan, sekarang perjuangan Nahdlatul Ulama (NU) dan PKB DKI Jakarta sangat berat. Sebab harus berhadapan dengan orang-orang yang gampang membid'ah-bid'ah kan dan gampang mengkafir-kafirkan orang yang tidak sependapat.

"Bahkan beduk aja di bid'ahkan. Beduk memang bukan tuntunan langsung tapi beduk kan digunakan untuk memanggil atau menentukan orang untuk saalat, itu saja dipermasalahkan," ucapnya.

Cak Imin mengingatkan, agenda terbesar umat Islam bukan perbedaan pendapat furuiyah, khilafah-khilafiyah, tapi agenda umat Islam adalah persatuan ukhuwah Islamiyyah, ukhuwah wathoniyah, ukhuwah Basyariah. Pasalnya, hari ini mulai banyak tumbuh orang yang sering buat gaduh.

"Melihat gairah ber-Islam di Jakarta, alhamdulillah tapi harus kita cermati gairah ke-Islaman di Jakarta yang kebablasan. Banyak orang PKB tidak boleh ceramah di masjid, banyak yang menyalahkan orang lain, bahkan dengan sombongnya mereka mengatakan sebagai pemegang kunci surga. Ini sama sekali bukan Islam yang diajarkan para wali," ujarnya.

Cak Imin berkata, melihat hal seperti itu sudah saatnya Islam Aswaja percaya diri, yakin dengan keyakinan yang dimiliki dan diwariskan pendiri NU. Cak Imin menambahkan, dalam AD/ART PKB tertulis dari NU untuk bangsa, dari ulama untuk bangsa, dari Islam untuk Indonesia. Makanya, lanjutnya, semua dirangkul, di Papua banyak anggota PKB nonmuslim.

"Mereka semua pecinta Gus Dur, Pencinta NU, tinggal nunggu syahadatnya mereka. Itu sebagai bukti kalau PKB dan NU adalah jalan benar Islam Indonesia yang telah diwariskan Kanjeng Sunan Kalijaga. Kalau ada orang PKB yang tidak percaya diri itu, tidak mengerti sejarah, di DKI memang yang tidak keras tidak laku, sedangkan NU lebih menggunakan cara lembut dan santun," ujarnya.

Dia meminta selulu kader yang telah mengikuti untuk ziarah tetap santun, tetap lembut tapi harus agresif, progresif tidak sombong, tidak gampang menyalahkan dan mengkafirkan orang.

Sementera itu, Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas menuturkan, ziarah Wali Songo merupakan tawasul PKB kepada para penyebar agama Islam di tanah Nusantara sekaligus munajat PKB DKI Jakarta dimenangkan dalam Pemilu 2019.

"Ziarah Wali Songo merupakan tawasul kita kepada para penyebar Islam di tanah Nusantara. Tawasul kita sebagai penganut Islam Aswaja, Islam Rahmatan Lilalamin. Dan, kita beruntung karena satu-satunya DPW yang mendapat tugas itu," katanya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9334 seconds (0.1#10.140)