Di Usia Dua Abad, Kebon Raya Bogor Terus Tingkatkan Konservasi Anggrek

Sabtu, 13 Mei 2017 - 03:39 WIB
Di Usia Dua Abad, Kebon Raya Bogor Terus Tingkatkan Konservasi Anggrek
Di Usia Dua Abad, Kebon Raya Bogor Terus Tingkatkan Konservasi Anggrek
A A A
BOGOR - Upaya konservasi tumbuhan agar keberadaannya di alam Indonesia tak punah, terus dilakukan Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor (KRB), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), khususnya bagi tumbuhan yang banyak dikoleksi masyarakat. Sehingga di usianya yang ke-200 tahun atau dua abad, KRB berkomitmen untuk lebih meningkatkan konservasi anggrek.

"Komitmen ini ditunjukkan dengan upaya konservasi yang dilakukan secara terus-menerus lewat penemuan spesies baru, perbanyakan bibit, menggali manfaat serta reintroduksi ke habitat asalnya," kata Kepala PKT Kebun Raya LIPI Didik Widyatmoko pada wratawan Jumat, 12 Mei 2017 kemarin

Di usia dua abad ini, pihaknya terus berupaya mempromosikan kekayaan anggrek Indonesia di antaranya dengan cara meluncurkan perangko seri anggrek 34 provinsi. "Ini merupakan komitmen kami dalam rangka menjaga flora dari ancaman kepunahan, khususnya bagi tanaman anggrek. Saat ini kami memiliki rumah dan laboratorium anggrek dengan koleksi terlengkap di Indonesia. Ada sekitar 500 spesies dari total 5.000 spesies anggrek kawasan Malesia di Kebun Raya Bogor ini,” kata Didik.

Didik menjelaskan, status konservasi beragam anggrek yang ada di Kebun Raya Bogor sebagian besar adalah langka atau terancam kepunahan (Kategori IUCN Red Data Book). Berbagai jenis anggrek tersebut ditemukan dari hutan-hutan alam di Indonesia dimana sekarang hutan juga terancam keberadaannya.

Maka dari itu, langkah konservasi anggrek itu sangat penting dan dibutuhkan komitmen yang tinggi dengan cara melakukan penemuan spesies baru, perbanyakan bibit, menggali manfaat serta reintroduksi ke habitat asal anggrek.

Didik menuturkan, usaha konservasi dapat pula ditandai dengan dokumentasi jenis kekayaan anggrek di Indonesia lewat perangko. Momentum peringatan dua abad Kebun Raya Bogor kali ini, pihaknya juga menggandeng PT Pos Indonesia dan pihak terkait untuk meluncurkan seri perangko kekayaan anggrek Indonesia.

Jenis anggrek yang dijadikan prangko dipilih berdasarkan asal atau area distribusinya serta keberadaan anggrek tersebut di Kebun Raya Bogor. “Perangko dua abad Kebun Raya Bogor seri 34 anggrek provinsi Indonesia merupakan lanjutan perangko “Negara Kesatuan RI dalam Puspa” yang digagas oleh Megawati Soekarnoputri saat meresmikan Griya Anggrek 2002 lalu,” jelas Didik.

Untuk diketahui, salah satu perangko anggrek yang akan diluncurkan pada saat peringatan ulang tahun ke-200 tahun Kebun Raya Bogor pada 18 Mei mendatang adalah Coelogyne marthae. Anggrek ini merupakan hasil eksplorasi dari Katingan, Kalimantan Tengah pada 2013 yang dilakukan oleh tim peneliti Kebun Raya Bogor dengan dibantu berbagai pihak terkait lain. Saat ini, Kebun Raya Bogor memiliki lima spesimen Coelogyne marthae yang ditempatkan di rumah kaca anggrek serta 30 dalam botol semai.

Kepala Biro Kerja Sama Hukum dan Humas LIPI Nur Tri Aries Suestiningtyas mengatakan, 200 tahun Kebun Raya Bogor sebagai aset bangsa yang perlu untuk dipelihara dan dilestarikan. “Peringatan dua abad Kebun Raya Bogor akan jadi agenda besar tahun 2017 bersamaan dengan ulang tahun emas ke 50 LIPI,” katanya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4978 seconds (0.1#10.140)