Demo Tolak Reklamasi di Depan Balai Kota DKI Berakhir Ricuh

Jum'at, 07 April 2017 - 20:17 WIB
Demo Tolak Reklamasi di Depan Balai Kota DKI Berakhir Ricuh
Demo Tolak Reklamasi di Depan Balai Kota DKI Berakhir Ricuh
A A A
JAKARTA - Demo menolak reklamasi oleh Aliansi BEM Seluruh Indonesia Wilayah Jabodetabek-Banten di depan Balai Kota DKI Jakarta, berujung ricuh, Jumat (7/4/2017) sore hari tadi. Kericuhan terjadi setelah polisi meminta para mahasiswa membubarkan diri karena unjuk rasa berlangsung melebihi batas waktu yang diizinkan, yaitu pukul 18.00 WIB.

Kepala Bagian Operasi Polres Jakarta Pusat AKBP Asfuri menceritakan kejadian tersebut. Sempat terlihat mendekati koordinator aksi yang berdiri di atas mobil komando untuk berhenti berorasi dan membubarkan diri.

"Namun, salah seorang mahasiswa yang tengah berorasi malah membentaknya dan meminta polisi untuk bersabar. Mahasiswa itu beralasan akan memimpin doa penutup sebelum membubarkan diri," kata Asfuri, Jumat (7/4/2017).

Sayangnya, saat itu langsung terjadi gesekan antara polisi dan beberapa mahasiswa di barisan paling belakang dan kericuhan lalu terjadi. Sejumlah anggota polisi terlibat baku hantam dengan beberapa mahasiswa.

Dari pantauan, ada tiga mahasiswa masing-masing ditempat berbeda dipukul dan ditendang dan diinjak-injak oleh sejumlah polisi. Beberapa diantaranya ada yang sempat berusaha menyelamatkan diri namun tetap ditarik dan kembali dipukuli dan ditendangi di atas rerumputan di depan jalan Balai Kota DKI Jakarta.

Kemudian kericuhan berhenti setelah mahasiswa berdiam diri dan para perwira polisi melerai dan meminta anggotanya menenangkan diri. Koordinator aksi pun meminta para mahasiswa dan mahasiswi berkumpul dan berjongkok di dekat mobil komando.

Akibat aksi ini, arus kendaraan bermotor di Jalan Medan Merdeka Selatan dari arah Gambir ke Bundaran Bank Indonesia (Patung Kuda) pun sempat tertutup selama beberapa menit. Arus kendaraan kembali dibuka setelah para mahasiswa dan mahasiswi pengunjuk rasa membubarkan diri.

Sebelumnya, puluhan mahasiswa dan mahasiswi yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia Wilayah Jabodetabek-Banten ini berunjuk rasa mulai sekitar pukul 15.00 WIB di depan Balai Kota DKI Jakarta. Sekitar pukul 16.00 mereka sempat meninggalkan Balai Kota dam kembali datang sekitar pukul 16.00 WIB.

Dalam aksinya, beberapa mahasiswa dan mahasiswi terlihat membawa spanduk salah satunya bertuliskan "Reklamasi Untuk Siapa". Kemudian ada pula yang membawa bendera kuning dan boneka berbentuk pocong.

Mereka menuntut Pemprov DKI melakukan transparansi informasi dan kajian terkait reklamasi teluk Jakarta dan menolak keras proyek reklamasi teluk Jakarta yang dinilai tidak mempunyai kepentingan rakyat di dalamnya.

"Kita tunjukkan kepada warga Jakarta bahwa hari ini kita membela masyarakat, bahwa mahasiswa tidak akan tinggal diam membela rakyatnya. Hidup mahasiswa. Gerakan mahasiswa tidak main-main. Satu langkah reformasi!! Reformasi!! Reformasi!!," ujar Presiden BEM Ihsan Munawwar berorasi dari atas mobil komando.

Menurutnya, banding yang diajukan Pemprov DKI terhadap putusan sidang Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang memutuskan untuk memberhentikan proyek reklamasi pulau F, I, K dinilai tidak beralasan.

Pasalnya, kata dia, sampai sekarang Pemprov DKI masih mempunyai utang yang belum diselesaikan terkait persyaratan pembangunan proyek reklamasi teluk Jakarta seperti, Perda Zonasi yang belum selesai, Kajian lingkungan hidup strategis yang belum dilaksanakan dan kajian mengenai analisis dampak lingkungan (AMDAL) yang bermasalah.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5427 seconds (0.1#10.140)