PNS Papua Tertangkap Bawa Magazen dan 25 Butir Peluru di Bandara Soetta

Rabu, 29 Maret 2017 - 00:06 WIB
PNS Papua Tertangkap Bawa Magazen dan 25 Butir Peluru di Bandara Soetta
PNS Papua Tertangkap Bawa Magazen dan 25 Butir Peluru di Bandara Soetta
A A A
TANGERANG - Petugas Avication Security Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, menangkap seorang wanita bernama Kartika Monim (54), karena kedapatan membawa magazen dan 25 burtir peluru di tasnya.

Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta Suriawan Wakan mengatakan, kepada petugas Kartika mengaku dirinya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di Sentani Timur, Jayapura, Papua.

"Wanita ini diamankan karena membawa satu unit alat penyimpanan dan pengisian amunisi senjata api atau magazen, dan 25 butir peluru di dalam tasnya," katanya, kepada Koran SINDO, Selasa (28/3/2017).

Ditambahkan dia, Kartika terdeteksi membawa magazen dan peluru saat melewati pemeriksaan mesin x Ray. Dalam pemeriksaan itu, petugas menemukan benda yang mencurigakan di dalam tas koper yang dibawanya.

“Saat dilakukan pemeriksaan di dalam tas kopernya, petugas menemukan satu buah magazen beserta 25 butir amunisi tajam kaliber 5,6 milimeter. Wanita ini diamankan Senin 27 Maret 2017 malam," sambungnya.

Ditambahkan dia, Kartika diamankan di Terminal 1A Keberangkatan Bandara Soekarno-Hatta dalam perjalanan dari Jakarta menuju Jayapura. Dia tercatat sebagai penumpang maskapai Lion Air JT 0794.

Security, Rescue, & Fire Fighting Senior Manager Bandara Soetta Tommy Hadi Bawono menambahkan, magazen dan 25 amunisi tajam kaliber 5,6 milimeter yang dibawa Kartika di dalam tasnya tidak memiliki surat izin.

"Karena peluru termasuk dalam dangerous goods (benda berbahaya) dan tidak memiliki surat-surat, serta dapat mengancam keselamatan penerbangan. Kami serahkan pelaku berikut barang bukti kepada kepolisian," jelasnya.

Sementara itu, Kartika membantah jika magazen dan 25 amunisi tajam kaliber 5,6 milimeter yang berada di dalam tas kopernya itu miliknya. Dia tidak pernah merasa membawa benda berbahaya itu di tasnya.

"Saya tidak tahu bagaimana benda itu bisa berada di dalam tas koper saya. Barang-barang itu bukan milik saya," kata warga Ayapo/Itakiwa, Kecamatan Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua ini.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4920 seconds (0.1#10.140)