Anies: Pemimpin Harus Miliki Kompetensi, Integritas dan Kedekatan

Kamis, 16 Maret 2017 - 21:05 WIB
Anies: Pemimpin Harus Miliki Kompetensi, Integritas dan Kedekatan
Anies: Pemimpin Harus Miliki Kompetensi, Integritas dan Kedekatan
A A A
JAKARTA - Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta 2017 Anies Baswedan menilai pemimpin itu berbeda dengan pejabat. Pemimpin lahir dengan adanya kepercayaan melalui tiga komponen, yaitu kompetensi, integritas dan kedekatan.

Anies mengatakan, seorang pemimpin itu hadir karena ada yang mengikutinya. Pemimpin itu berbeda dengan jabatan yang terikat dengan status dan peraturan. Selama ini, orang-orang yang menunjuknya menjadi pemimpin di berbagai hal karena telah dilatih melalui diskusi dan dialog hingga ada ide yang sama dari hasil diskusi tersebut.

Baginya, ide dan gagasan itu penting meskipun dewasa ini, masyarakat mengenalnya dengan istilah mimpi. "Jadi bermunculan ide gagasan yang mau dikerjakan bersama-sama, saya diminta untuk mengelolanya. Dan itulah disebut pemimpin. Ide, gagasan itu penting sekali bagi seorang pemimpin," kata Anies di kediamannya di Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (16/3/2017).

Anies menjelaskan, pemimpin itu lahir dengan adanya kepercayaan melalui tiga komponen, yaitu kompetensi, integritas dan kedekatan. Semakin dia kompeten, berintegritas dan dekat dengan rakyat, maka pemimpin semakin dipercaya menjadi pemimpin. Ketiganya membuat nilai kepercayaan seseorang semakin tinggi.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pun menuturkan, semua komponen kepercayaan tersebut tidak ada artinya bila ada self-interest (kepentingan pribadi). "Nilai kepercayaan seorang pemimpin akan turun drastis bila ada self-interest," tegasnya.

Anies menilai self-interest seseorang tidak akan bisa dihilangkan sepenuhnya, namun bisa dikendalikan dengan baik. Untuk itulah, seorang pemimpin harus bisa menyelaraskan kepentingan pribadinya dengan kepentingan umum.

"Misal, seorang pemimpin daerah bekerja sebaik-baiknya untuk bisa terpilih kembali. Itu artinya kepentingan pribadinya sejalan dengan kepentingan umum. Tapi kalau pemimpin tadi mengambil anggaran negara untuk berkampanye artinya dia mengedepankan kepentingan pribadinya di atas kepentingan umum," ujarnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5669 seconds (0.1#10.140)