890,5 Hektare Lahan Pertanian Bekasi Terendam Banjir

Kamis, 02 Maret 2017 - 20:02 WIB
890,5 Hektare Lahan...
890,5 Hektare Lahan Pertanian Bekasi Terendam Banjir
A A A
JAKARTA - Banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Bekasi beberapa waktu lalu tak hanya merendam permukiman warga dan fasilitas umum. Namun, banjir juga merendam ribuan hektare area persawahan di 23 kecamatan dan 182 desa dan lima Kelurahan.

”Hampir sekitar 890,5 hektare persawahan terendam banjir pada musim hujan kali ini,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Agus Trihono kepada Koran SINDO, Kamis (2/3/2017). Menurut Agus, area pertanian yang terdata pada musim tanam 2016/2017 sebanyak 14.356 hektare area persawahan.

Agus mengatakan, area persawahan yang terendam banjir paling parah itu berada di 11 kecamatan itu di antaranya, di Kecamatan Cibitung 0,5 hektare, Kecamatan Tambun Utara 165 hektare, Kecamatan Babelan 173 hektare, Kecamatan Tarumajaya 55 hektare, Kecamatan Tambelang 77 hektare.

Selanjutnya, Kecamatan Sukawangi 41 hektare, Kecamatan Sukakarya 94 hektare, Kecamatan Pebayuran 15 hektare, Kecamatan Cabangbungin 47 hektare.”Paling parah berada di Kecamatan Muara Gembong, dampaknya 222 hektare areal pertanian terendam banjir hingga kini,” katanya.

Agus menjelaskan, banjir yang merendam area pertanian sawah tersebut dengan ketinggian 10-50 cm. Dari 890,5 hektare area persawahan yang terendam banjir itu terencam gagal panen sebanyak 179,25 hektare karena puso.”Terendam banjir terlalu lama, jadi gagal panen,” ujarnya.

Misalnya areal persawahan yang terendam banjir terlalu lama hingga kini berada di Kecamatan Tambelang hampir 52 hektare, Kecamatan Cabangbungin 33,8 hektare dan Kecamatan Sukawangi 31,95 hektare. Saat ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi masih melakukan inventarisir area persawahan tersebut.

Kendati demikian, Agus sedang mencarikan solusi untuk mengurangi beban petani dengan mengusulkan kepada Kementerian Pertanian agar masyarakat diberikan benih gratis. Bahkan, pihaknya sudah menyiapkan benih subsidi bagi petani yang ingin membelinya.

”Kalau yang subsidi akan disubsidi 75% jadi petani hanya membayar 25% saja, dan hanya membeli Rp2.500 per kg,” ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6943 seconds (0.1#10.140)