Minim Anggaran, 800 Ton Sampah di Kota Bekasi Tak Terangkut ke TPA

Rabu, 08 Februari 2017 - 01:08 WIB
Minim Anggaran, 800 Ton Sampah di Kota Bekasi Tak Terangkut ke TPA
Minim Anggaran, 800 Ton Sampah di Kota Bekasi Tak Terangkut ke TPA
A A A
BEKASI - Ratusan ton sampah tidak bisa terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi setiap hari. Alhasil, Sampah itu kini tersebar di badan air seperti sungai, kali, danau dan tempat penampungan sampah sementara di lingkungan warga.

”Hampir 800 ton sampah tidak bisa terangkut setiap harinya, hanya sebagian sampah yang terangkut ke TPA Sumur Batu,” kata Kabid Persampahan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Dadang Mulyana, Selasa (7/2/2017).

Sampah tidak terangkut dengan baik ke TPA Sumur Batu, kata dia, karena alokasi anggaran di bidangnya sangat kecil. Bidangnya hanya mendapat tiga persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi. Idealnya, alokasi dana sebesar 15-20 persen dari anggaran yang ada.

”Alokasi dana saat ini cukup kecil, yaitu baru tiga persen atau Rp 128 miliar dari APBD Kota Bekasi,” katanya.

Menurutnya, dalam sehari jumlah produksi sampah di Bekasi mencapai 1.500 ton hingga 1.600 ton per hari. Dan 50 persen atau sebesar 800 ton yang diproduksi warga tidak terangkut oleh petugas.

Dadang menjelaskan, anggaran yang diterima bukan hanya difokuskan untuk operasional pengangkutan sampah saja, tapi dialokasikan untuk perluasan zona TPA, gaji pesapu dan pemeliharaan kendaraan serta pengadaan perlengkapan pegawai. ”Anggaran kecil, terangkut lebih kurang 50 persen,” jelasnya.

Pengelolaan sampah, lanjut dia, memerlukan biaya yang tinggi. Sebab, keberadaan sampah yang tidak terkelola dengan tepat akan berdampak buruk pada kesehatan masyarakat. Tak jarang, warga banyak yang menderita penyakit inpakesi saluran pernapasan akut (ISPA), kolera dan pes.

Dadang menilai, banyaknya sampah yang tersebar juga dipicu karena kesadaran masyarakat terhadap lingkungan masih rendah. Mereka ada yang membuang sampah seenaknya ke pinggir jalan atau bahu air. ”Kesadaran masyarakat masih kurang, sampah bisa menimbulkan penyakit,” paparnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6750 seconds (0.1#10.140)