Puan Maharani Dampingi Jokowi Bagikan KIP

Jum'at, 27 Januari 2017 - 21:18 WIB
Puan Maharani Dampingi Jokowi Bagikan KIP
Puan Maharani Dampingi Jokowi Bagikan KIP
A A A
KULON PROGO - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mendampingi Presiden Joko Widodo membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk anak-anak yatim piatu di salah satu SMK di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta dan di Magelang, Jawa Tengah.

Pemberian KIP untuk anak-anak yatim piatu merupakan wujud nyata dari arahan Presiden untuk membangun pendidikan yang merata, berkeadilan dan berkualitas di tahun 2017.

Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan, sebanyak 1.037 siswa di daerah Kulon Progo menerima KIP secara langsung dari Presiden. Pemberian KIP dilaksanakan di SMK Negeri 2 Pengasih, Kulon Progo.

Sementara untuk Magelang, bertempat di SMK Syubbanul Wathon Secang, Presiden memberikan KIP kepada 1.083 siswa. Peserta penerima KIP terdiri atas siswa SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB yang tinggal di Panti Asuhan.

Seperti saat pemberian KIP di JIExpo beberapa waktu lalu, Presiden secara simbolis memberikan KIP kepada 12 siswa perwakilan penerima KIP dari setiap jenjang pendidikan.

“Anak yang belum mendapatkan KIP dipastikan akan memperoleh manfaat dana program ini di tahun 2017,” kata Menko PMK Puan Maharani sebagaimana disampaikan saat memberikan laporan dalam Acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017, beberapa hari lalu.

Menko PMK juga menyebutkan jumlah uang yang nantinya akan diterima oleh penerima KIP ini adalah untuk siswa SD sebesar Rp450.000, SMP Rp750.000, dan SMA/SMK Rp1 juta.

Sementara itu, Presiden Jokowi menilai, nominal yang diberikan dalam KIP itu lebih dari cukup. Presiden juga berpesan kepada anak-anak yang hadir untuk memanfaatkan dana KIP sebaik-baiknya dan selalu belajar dengan baik untuk menghadapi persaingan yang makin ketat ke depannya.

Puan juga ikut mendampingi Jokowi saat meninjau kesiapan lahan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta, Jumat (27/1/2017).

Dalam peninjauan itu dilakukan prosesi babat alas nawung kridha, yang artinya
membuka, membersihkan, merapikan, menata lahan, serta peletakan batu pertama.

Presiden menilai keputusannya untuk membangun Bandara Kulonprogo harus diambil karena melihat daya tampung Bandara Adisucipto yang tidak besar.

“Bandara Adisucipto hanya memiliki kapasitas 1,5 juta, sehingga sudah sesak dan crowded sekali,” ujar Presiden.

Untuk itu Bandara Internasional Kulon Progo yang akan dibangun diatas lahan seluas 587 hektare ini diharapkan dapat mengatasi kekurangan di Bandara Adisucipto Yogyakarta, meningkatkan kualitas pelayanan kepada jasa bandara, serta memacu perkembangan perekonomian, aktivitas bisnis, dan mendukung kegiatan pariwisata Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1263 seconds (0.1#10.140)