Prabowo Tegaskan Pilkada DKI Antara Jihad Pembela dan Pembeli Indonesia

Senin, 09 Januari 2017 - 06:18 WIB
Prabowo Tegaskan Pilkada DKI Antara Jihad Pembela dan Pembeli Indonesia
Prabowo Tegaskan Pilkada DKI Antara Jihad Pembela dan Pembeli Indonesia
A A A
JAKARTA - Pilkada DKI 2017 yang berbarengan dengan 101 daerah lainnya terus menjadi isu terpanas ketimbang daerah lain. Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pun menginstruksikan agar seluruh anggota DPR RI Fraksi Gerindra bekerja keras menangkan Pilkada DKI Jakarta.

Prabowo mengatakan, Jakarta sebagai Ibukota merupakan etalase Negara Indonesia. Dimana, segala pusat aktivitas seluruh rakyat Indonesia baik politik ataupun ekonomi berada di Jakarta. Sehingga, seluruh rakyat Indonesia selalu mengamati segala peristiwa yang terjadi di Jakarta.

Untuk itu, kata Prabowo, Jakarta membutuhkan pemimpin yang benar, pemimpin yang berdiri di atas jalan yang benar. Bukan pemimpin yang membenarkan kepentingan bangsa asing.

"Senjata kita kebaikan. Bukan caci maki dan kebencian. Gerindra adalah partai pejuang yang ingin menyelamatkan masa depan Indonesia," kata Prabowo dalam sambutannya di Rapat Akbar 8.000 Kader Gerindra DKI di bilangan Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2017).

Prabowo menjelaskan, dalam memilih dan memutuskan Anies-Sandi menjadi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017.

Gerindra bersama PKS sangat menjalani proses yang lama dan teliti. Terpilihnya Anies-Sandi karena akhlak dan para pemuda bangsa yang berdiri di atas kakinya sendiri. Bukan dari keturunan siapa-siapa ataupun kepentingan bangsa asing yang bisa membeli Indonesia.

Dengan begitu, lanjut eks Pangkostrad itu, memenangkan Anies-Sandi sama halnya dengan memenangkan merah putih, menyelamatkan bangsa Indonesia dan menjadikan Indonesia berdiri di kaki sendiri.

"Saya minta saudara bekerjakeras. Jangan cuma kumpul, teriak, pulang tidur. Ini masa depan Indonesia. Ini pilihan antara jihad yang membeli Indonesia dan jihad yang membela Indonesia. Untuk DPR RI dan DPRD DKI yang tidak turun dan masuk pantauan saya. Saya akan coret kamu," tegasnya sambil menunjuk para anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Fadli Zon dan kawan-kawan yang hadir dalam rapat tersebut.

Tidak hanya itu, Prabowo juga menyatakan siap terjun ke lapangan demi memenangkan Anies-Sandi. Keputusan tersebut sengaja dilakukannya untuk memenangkan hati rakyat, karena dirinya percaya warga DKI Jakarta adalah pemilih yang cerdas, pemilih yang tidak terpengaruh akan praktek politik uang.

"Saya siap untuk keliling Jakarta. Kita buktikan, bahwa rakyat itu masih bisa memilih pemimpin yang tidak bisa dibeli-disogok," pungkasnya.

Berbeda dengan Prabowo yang menyebutkan Jakarta merupakan kepentingan seluruh rakyat Indonesia, Cawagub nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat justru menyebut, Kota Blitar lah daerah yang tidak bisa dilepaskan oleh Indonesia.

Sebab, asal muasal Indonesia boleh dibilang berasal dari Blitar. Misalnya saja pendiri Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya, yang makamnya ada di Blitar. Ia mendirikan kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia. Ia mampu menyatukan nusantara dengan bantuan patihnya Gajah Mada. Blitar juga melahirkan tokoh-tokoh kontroversial seperti Ken Arok dan Ken Dedes.

Selain itu, kata Djarot, orang yang tinggal di Blitar atau menikah dengan orang Blitar, mendapatkan suatu berkah. Karena hampir seluruh pemimpin Indonesia berasar dari Blitar dan sekitarnya.

"Bung Karno dimakamkan di Blitar. Bahkan penemu pesawat Fokker, Anthony Fokker juga lahirnya di Blitar. Makanya jangan pernah main-main dengan Blitar atau orang Blitar," ungkapnya didepan warga Blitar yang tinggal di Jakarta di NAM Centre Hotel, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Sementara itu, Cagub nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) belum dapat memastikan ayahnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan berperan aktif untuk memenangkanya beraa Cawagub Sylvi. Namun, dia menilai kehadiran SBY merupakan kekuatan dirinya untuk dapat memimpin Jakarta.

"Orangtua mana yang ingin melihat anaknya gagal. Saya belajar politik dari beliau. Tapi saya tidak mau merepotkannya. Beliau tidak punya kewajiban untuk turun, tetapi ya selalu punya hak untuk aktif dalam kegiatan politik di Indonesia," ujarnya kata saat kampanye di kawasan RW 02 Meruya, Kembangan, Jakarta Barat.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8389 seconds (0.1#10.140)