Habib Novel: Hakim Tolak Pertanyaan Pengacara Ahok

Selasa, 03 Januari 2017 - 17:23 WIB
Habib Novel: Hakim Tolak Pertanyaan Pengacara Ahok
Habib Novel: Hakim Tolak Pertanyaan Pengacara Ahok
A A A
JAKARTA - Majelis hakim di persidangan kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menolak semua pertanyaan yang diajukan pengacara terdakwa pada saksi pelapor. Sebab, hakim menilai pertanyaan itu tak berkorelasi dengan kasus Ahok.

Saksi pelapor Habib Novel Bamukmin mengatakan, saat dipersidangan majelis hakim mempertanyakan apakah pelaporannya terhadap Ahok itu ada maksud lain. Habib Novel mengaku tak ada tujuan lain apalagi maksud politik karena pelaporan itu murni atas tanggung jawabnya sebagai umat Islam yang tak terima agamanya dinistakan.

"Saya tak mengerti politik dan saya bukan orang parpol. Ini murni untuk membela agama. Soal tafsir pun, itu bukan kapasitas saya, tapi kapasitas ulama," ujar Habib Novel di pelataran Auditorium Kementan, Pasar Minggu, Jaksel, Selasa (3/1/2017).

Menurut Habib Novel, pelaporan yang dibuatnya terhadap Ahok yang telah menistakan agama pun berdasarkan Fatwa MUI. Saat bersaksi, lanjut Habib Novel, pengacara Ahok pun sempat mempertanyakan kesaksiannya.

Bahkan, saat mempertanyakan kesaksiannya itu, pengacara Ahok sempat membawa-bawa Habib Rizieq Shihab yang dituduh menistakan agama. Dia pun menyampaikan keberatannya atas pertanyaan pengacara Ahok itu.

"Habib Rizieq dibawa-bawa. Saya keberatan. Lalu, adiknya Ahok yang membela Ahok dengan ayat Alquran, itu juga saya keberatan karena bukan kapasitasnya dia, apalagi dia nonmuslim. Tafsir itu hanya ulama saja yang berwenang," tuturnya.

"Alhamdulillah, keberatan saya diterima dan banyak pertanyaan pengacara Ahok itu dibatalkan hakim karena tak ada korelasinya dengan kasus penistaan agama. Akhirnya Ahok pun jadi malu sendiri," ujarnya.

Habib Novel menambahkan, Ahok semakin malu saat mengakui dialah yang telah menyatakan semua perkataan yang diduga menistakan agama di Kepulauan Seribu dihadapan majelis hakim. "Ahok mengakui kejadian itu benar di Kepulauan Seribu," ujarnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8134 seconds (0.1#10.140)