Sejarah Stasiun Cikini yang Awalnya Hanya Halte Kecil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejarah Stasiun Cikini yang saat ini ramai didatangi oleh pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, ternyata awalnya hanya halte kecil. Stasiun Cikini merupakan salah satu stasiun tertua di Jabodetabek yang masih bertahan.
Stasiun Cikini merupakan stasiun kereta api kelas II yang berada di Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat. Stasiun ini berada di Daerah Operasi (Daop) I Jakarta. Jalur kereta Stasiun Cikini sudah ada sejak tahun 1873 ketika jalur Batavia-Buitenzorg (Bogor) dibuka.
Dikutip dari laman Heritage KAI, Selasa (25/7/2023), sebelum tahun 1960-an terdapat jalur trem yang bercabang dari Stasiun Cikini menuju dipo trem di Kramat.
Awalnya, stasiun ini merupakan sebuah halte kecil yang dibangun sebagai pengganti dari Halte Dierentuin (Pemberhentian Kebun Binatang).
Namun, lantaran halte tersebut dirasa tidak praktis terhadap perkembangan kawasan Gondangdia dan Menteng, membuat Dewan Kota Batavia kala itu memutuskan untuk membuat pemberhentian kereta api baru. Halte Dierentuin kemudian diganti dengan Halte Tjikini dan Halte Gondangdia
Alasan lain menyebutkan, dibangunnya stasiun ini adalah untuk memudahkan akses masyarakat yang ingin berkunjung ke kebun binatang di kawasan Cikini, atau sekarang menjadi lokasi Taman Ismail Marzuki (TIM).
Staatsspoorwegen (SS), perusahaan jalur kereta api negara dan jalur trem di Hindia Belanda, merupakan perusahaan yang membangun Stasiun Cikini yang kemudian diresmikan pada tahun 1926.
Stasiun yang masih aktif sampai sekarang ini adalah stasiun yang letaknya paling Selatan dari jalur segmen Manggarai-Jakarta Kota. '
Stasiun Cikini merupakan stasiun kereta api kelas II yang berada di Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat. Stasiun ini berada di Daerah Operasi (Daop) I Jakarta. Jalur kereta Stasiun Cikini sudah ada sejak tahun 1873 ketika jalur Batavia-Buitenzorg (Bogor) dibuka.
Dikutip dari laman Heritage KAI, Selasa (25/7/2023), sebelum tahun 1960-an terdapat jalur trem yang bercabang dari Stasiun Cikini menuju dipo trem di Kramat.
Awalnya, stasiun ini merupakan sebuah halte kecil yang dibangun sebagai pengganti dari Halte Dierentuin (Pemberhentian Kebun Binatang).
Namun, lantaran halte tersebut dirasa tidak praktis terhadap perkembangan kawasan Gondangdia dan Menteng, membuat Dewan Kota Batavia kala itu memutuskan untuk membuat pemberhentian kereta api baru. Halte Dierentuin kemudian diganti dengan Halte Tjikini dan Halte Gondangdia
Alasan lain menyebutkan, dibangunnya stasiun ini adalah untuk memudahkan akses masyarakat yang ingin berkunjung ke kebun binatang di kawasan Cikini, atau sekarang menjadi lokasi Taman Ismail Marzuki (TIM).
Staatsspoorwegen (SS), perusahaan jalur kereta api negara dan jalur trem di Hindia Belanda, merupakan perusahaan yang membangun Stasiun Cikini yang kemudian diresmikan pada tahun 1926.
Stasiun yang masih aktif sampai sekarang ini adalah stasiun yang letaknya paling Selatan dari jalur segmen Manggarai-Jakarta Kota. '