Masih Menunggu Kesepakatan Pemkot Tangsel-Pemilik Lahan, Tembok Beton di SDN Lengkong Karya Belum Dirobohkan

Jum'at, 21 Juli 2023 - 11:30 WIB
loading...
Masih Menunggu Kesepakatan...
Tembok beton di depan akses SDN Lengkong Karya, Serpong Utara, Kota Tangsel hingga kini belum dibongkar. Foto/MPI/Irfan Maulana
A A A
TANGERANG SELATAN - Tembok beton di depan akses SDN Lengkong Karya, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hingga kini belum dibongkar. Pemkot Tangsel hingga kini masih melakukan musyawarah untuk mencapai kesepakatan dengan pemilik lahan.

Tembok beton tersebut dipasang pemilik lahan yakni Hardi Wijaya. Sebab, lahannya yang dijadikan akses jalan menuju SDN tersebut belum juga dibayar sejak dijanjikan pada 2015 lalu.

"Akan dibuat kesepakatan tertulis antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan pemilik lahan. Biayanya akan dianggarakan di APBD Perubahan 2023," ungkap Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie kepada MNC Portal Indonesia, Jumat, (21/7/2023).

Sebelumnya, Benyamin menuturkan tembok beton itu bakal dibongkar pada Selasa, 18 Juli 2023. Namun, hal itu urung terlaksana.

Lahan yang dimiliki Hardi seluas 1.600 meter persegi, sebagian lahan itu diserobot Pemkot Tangsel sebagai akses jalan menuju sekolah tersebut.

Hardi pun memilih membangun tembok beton di akses jalan yang memiliki panjang 30 meter dengan lebar 2 meter. Meski demikian, Hardi memberikan celah akses sekitar 1 meter untuk masuk ke dalam sekolah.


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dndikbud) Kota Tangsel, Deden Deni mengatakan, pihaknya telah merencanakan menganggarkan pembebasan lahan itu sejak lama. Namun, ada dua mekanisme penganggaran yakni APBD murni dan perubahan.

"Nah ini sudah dianggarkan di APBD Perubahan cuma kan kita nunggu pembayaran dulu baru kita ubah akses. Itu kan tanah warga yang dibenteng kita pakai akses tanah warga cuma kita mau ubah akses itu ke samping ke tanah yang akan dibeli," ucapnya.

Menurutnya, Pemkot Tangsel akan secepatnya membongkar beton tersebut. Surat kesepakatan dengan pemilik lahan pun sudah dibuat.

Pemkot Tangsel akan menurun tim appresial untuk menentukan harga lahan yang akan dibeli. Lahan yang akan dibeli sesuai dengan kebutuhan saja, sekira 70 sampai 80 meter.

Sebelumnya diberitakan Hardi Wijaya dijanjikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel akan membeli lahannya. Namun, hingga saat ini lahan tersebut belum juga dibayar. Sampai pada akhirnya dia membeton akses SDN tersebut.

"Ngomong doang mau dibayarin sama Pemkot Tangsel dari 2015, saya kan sibuk jadi saya diamkan saja. Sekarang saya sudah pensiun, jadi perlu duit," ujarnya Rabu (19/7/2023).

(hab)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1639 seconds (0.1#10.140)