Bacaleg Perindo DPRD Kabupaten Bogor Usulkan Wajib Belajar Jadi 16 Tahun
loading...
A
A
A
BOGOR - Bacaleg Partai Perindo DPRD Kabupaten Bogor Dapil 1 Muhyiddin mengusulkan wajib belajar Indonesia ditambah menjadi 16 tahun. Semakin berkembangnya zaman, persaingan kerja dinilai semakin ketat ditambah Indonesia tengah berada dalam masyarakat ekonomi ASEAN.
"Kalau kita masih di SMA saja standar ya kita akan kalah. Jadi saya rasa kita harus berjuang untuk di 2024 ini kita usahakan wajib belajar di 16 tahun sampai sarjana," ujar Muhyiddin dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia yang disiarkan melalui akun YouTube Partai Perindo, Selasa (18/7/2023).
Dia juga mengusulkan agar program beasiswa diberikan hanya kepada masyarakat tidak mampu. Sehingga, tidak perlu lagi ada syarat-syarat lainnya yang menghalangi seseorang untuk mendapatkan beasiswa.
"Program beasiswa menurut pendapat saya itu aneh. Syarat masuk kuliah atau beasiswa itu pintar TOEFL akhirnya yang dapat siapa orang-orang kaya lagi," katanya.
Menurut dia, jelas bahwa di amanah undang-undang bahwa tugas negara adalah mencerdaskan bangsa. "Pokoknya kalau menurut saya beasiswa itu satu syaratnya tidak mampu, titik sudah. Dia nggak pintar ya tugas negara untuk biar dia pintar dengan beasiswa," ujar Muhyiddin.
Dengan demikian, tahun 2024 dia akan berjuang untuk program wajib belajar 16 tahun dan perubahan syarat-syarat beasiswa untuk anak bangsa.
"Mudah-mudahan di 2024 semua legislator sepakat wajib belajar 16 tahun dan untuk syarat beasiswa harus diubah," katanya.
Selain pendidikan, dia juga memperjuangkan kemudahan akses kesehatan bagi masyarakat di Kabupaten Bogor.
"Kalau kita masih di SMA saja standar ya kita akan kalah. Jadi saya rasa kita harus berjuang untuk di 2024 ini kita usahakan wajib belajar di 16 tahun sampai sarjana," ujar Muhyiddin dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia yang disiarkan melalui akun YouTube Partai Perindo, Selasa (18/7/2023).
Dia juga mengusulkan agar program beasiswa diberikan hanya kepada masyarakat tidak mampu. Sehingga, tidak perlu lagi ada syarat-syarat lainnya yang menghalangi seseorang untuk mendapatkan beasiswa.
"Program beasiswa menurut pendapat saya itu aneh. Syarat masuk kuliah atau beasiswa itu pintar TOEFL akhirnya yang dapat siapa orang-orang kaya lagi," katanya.
Menurut dia, jelas bahwa di amanah undang-undang bahwa tugas negara adalah mencerdaskan bangsa. "Pokoknya kalau menurut saya beasiswa itu satu syaratnya tidak mampu, titik sudah. Dia nggak pintar ya tugas negara untuk biar dia pintar dengan beasiswa," ujar Muhyiddin.
Dengan demikian, tahun 2024 dia akan berjuang untuk program wajib belajar 16 tahun dan perubahan syarat-syarat beasiswa untuk anak bangsa.
"Mudah-mudahan di 2024 semua legislator sepakat wajib belajar 16 tahun dan untuk syarat beasiswa harus diubah," katanya.
Selain pendidikan, dia juga memperjuangkan kemudahan akses kesehatan bagi masyarakat di Kabupaten Bogor.
(jon)