Ribuan Warga Terjangkit DBD, Pemkot Depok Belum Tetapkan KLB

Selasa, 19 Juli 2016 - 01:35 WIB
Ribuan Warga Terjangkit DBD, Pemkot Depok Belum Tetapkan KLB
Ribuan Warga Terjangkit DBD, Pemkot Depok Belum Tetapkan KLB
A A A
DEPOK - Berdasarkan data pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSUD Depok, tercatat sejak Januari hingga 18 Juli mencapai 1.011 pasien. Periode tertinggi ada di bulan April yang mencapai 191 penderita.

Direktur RSUD Depok, Dewi Damayanti mengatakan, pada awal tahun jumlah penderita yang dirawat sebanyak 151 orang. Jumlah itu meningkat dari bulan Desember 2015 lalu. "Desember lalu hanya 51 orang yang dirawat," kata Dewi kepada wartawan, Senin (18/7/2016).

Dari jumlah 151 penderita bukan seluruhnya warga Depok. Catatan yang dimiliki, warga Depok yang dirawat di RSUD hingga 31 Januari 2016 hanya 126 orang. "Dari luar Depok 25 pasien," ungkapnya.

Dirinci pada Februari terjadi peningkatan menjadi 177 penderita dan Maret 179 penderita. Jumlahnya melonjak lagi pada April yang mencapai 191 penderita. "Ini tertinggi dari data yang kami miliki," tandasnya.

Sedangkan pada Mei terjadi penurunan menjadi 176 penderita. Jumlah penderita berangsur turun pada Juni yang mencapai 79 orang dan Juli hingga Senin (18/7) hanya 57 orang.

Rokiah, warga Beji menuturkan, dua orang cucunya meninggal akibat menderita DBD. Pertama, cucunya meninggal pada bulan Februari. Saat itu cucunya sempat dirawat di rumah sakit. "Meninggal karena menderita DBD, sudah dirawat juga,"katanya.

Selang beberap bulan kemudian, cucunya yang lain juga menderita penyakit serupa. Dia tidak tahu dimana cucunya terkena gigitan nyamuk. Dia berharap agar ada perhatian dari pemerintah terkait DBD. Apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan lagi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Lies Karmawati mengatakan, pemeriksaan jentik berkala (PJB) sudah dilakukan pihaknya untuk mengurangi perkembangbiakkan bibit nyamuk.

Dikatakan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dilakukan dengan penguburan barang bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk. "Kalau tidak memungkinkan baru diberikan abate," katanya.

Menurutnya, DBD dikatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB) jika disatu waktu yang sama terjadi peningkatan jumlah penderita tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6098 seconds (0.1#10.140)