Kanal Banjir Timur Masuk Jakarta atau Bekasi? Ini Jawabannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kanal Banjir Timur (KBT) masuk Jakarta atau Bekasi ? KBT yang terbentang sepanjang 23,5 km melintasi 13 kelurahan yakni 2 kelurahan di Jakarta Utara dan 11 kelurahan di Jakarta Timur. Kelurahan itu mulai Kebon Nanas, Jakarta Timur hingga Marunda, Jakarta Utara.
KBT dibangun dengan tujuan melindungi wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara dari banjir akibat luapan Sungai Ciliwung, Cililitan, Cipinang, Sunter, Buaran, Jati Kramat, dan Cakung.
Daerah tangkapan air mencakup luas sekitar 207 km persegi atau 20.700 hektare. Total biaya pembangunan mencapai Rp4,9 triliun meliputi biaya pembebasan tanah Rp2,4 triliun (APBD DKI Jakarta) dan biaya konstruksi Rp2,5 triliun diambil dari APBN (Kementerian Pekerjaan Umum).
Dalam pembangunan KBT perlu pembebasan lahan seluas 405,28 hektare yang terdiri dari 147,9 hektare di Jakarta Utara dan 257,3 hektare di Jakarta Timur. Pada September 2006, lahan yang dibebaskan 111,19 hektare dengan biaya Rp700 miliar. Kemudian, pada tahun 2007 pembebasan 267,36 hektare dengan biaya Rp1,2 triliun.
Saat ini, KBT selesai dikerjakan. Namun, pada kenyataannya banjir kerap terjadi dan fungsi KBT sebagai penampung aliran sungai dari sekitar 7 sungai belum berfungsi maksimal.
Selain mengurangi ancaman banjir di wilayah Jaktim dan Jakut, melindungi permukiman, kawasan industri, dan pergudangan, KBT juga sebagai prasarana konservasi air untuk pengisian kembali air tanah dan sumber air baku sekaligus prasarana transportasi air.
KBT dibangun dengan tujuan melindungi wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara dari banjir akibat luapan Sungai Ciliwung, Cililitan, Cipinang, Sunter, Buaran, Jati Kramat, dan Cakung.
Daerah tangkapan air mencakup luas sekitar 207 km persegi atau 20.700 hektare. Total biaya pembangunan mencapai Rp4,9 triliun meliputi biaya pembebasan tanah Rp2,4 triliun (APBD DKI Jakarta) dan biaya konstruksi Rp2,5 triliun diambil dari APBN (Kementerian Pekerjaan Umum).
Dalam pembangunan KBT perlu pembebasan lahan seluas 405,28 hektare yang terdiri dari 147,9 hektare di Jakarta Utara dan 257,3 hektare di Jakarta Timur. Pada September 2006, lahan yang dibebaskan 111,19 hektare dengan biaya Rp700 miliar. Kemudian, pada tahun 2007 pembebasan 267,36 hektare dengan biaya Rp1,2 triliun.
Saat ini, KBT selesai dikerjakan. Namun, pada kenyataannya banjir kerap terjadi dan fungsi KBT sebagai penampung aliran sungai dari sekitar 7 sungai belum berfungsi maksimal.
Selain mengurangi ancaman banjir di wilayah Jaktim dan Jakut, melindungi permukiman, kawasan industri, dan pergudangan, KBT juga sebagai prasarana konservasi air untuk pengisian kembali air tanah dan sumber air baku sekaligus prasarana transportasi air.
(jon)