Tolak Penggusuran, Luar Batang Mulai Disabotase

Rabu, 04 Mei 2016 - 01:32 WIB
Tolak Penggusuran, Luar Batang Mulai Disabotase
Tolak Penggusuran, Luar Batang Mulai Disabotase
A A A
JAKARTA - Gagalnya pola komunikasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terhadap kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara membuat sabotase mulai bermunculan di wilayah tersebut. Seperti kebakaran kecil bermunculan sejak wacana penggusuran menyeruak pada awal Mei 2016.

Berdasarkan penelusuran SINDO, meski pekan pertama bulan Mei bulan genap, namun setidaknya sudah ada empat peristiwa kebakaran yang terjadi selama sepekan terakhir. Kuat dugaan kebakaran yang terjadi karena sengaja.

Meski tidak ada korban jiwa dalam rentetan kebakaran, namun kejadian itu sempat menghebohkan sejumlah masyarakat yang telah bermukim selama puluhan tahun.

Seperti kejadian, subuh tadi, sekira pukul 04.30 WIB, kemarin. Sebuah rumah di barat masjid menjadi korban keganasan api. Meski tidak menghanguskan, namun warga sempat emosi lantaran pihak Damkar datang telat.

"Beruntung kami dibantu warga melakukan pemadaman dengan alat seadanya," ujar Romli (46), seorang warga RT03/08, Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa 3 Mei 2016.

Menurut Romli kebakaran yang terjadi pagi itu bukan merupakan yang pertama, sebelumnya sudah ada tiga rumah terbakar di kawasan itu. Kuat dugaan, kebakaran yang terjadi karena unsur kesengajaan. Pasalnya, beberapa menit sebelum api berkobar, masyarakat sempat melihat orang berlari dengan cara mencurigakan.

"Kami sempat beberapa kali ada yang berlari sebelum rumah kebakar," tuturnya. (Baca: Sekda DKI: Saya Ingin Ukur Baju untuk Marbot Masjid)

Sementara itu, adanya dugaan sabotase langsung dibantah Kepala Suku Dinas Pencegahan dan Pemadam Kebakaran Jakarta Utara, Satriadi. "Kita datang terlambat karena laporan yang ada juga telat," katanya.

Hasil analisis sementara, Satriadi menduga kebakaran yang terjadi karena konsleting listrik. Sekalipun tidak menjabarkan alasan yang dimaksud, namun ia menyakini hasil labfor akan membuktikan dugaan itu.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta, Saefulloh didampingi Plt Wali Kota Jakarta Utara, camat dan lurah datang ke Kantor Kecamatan Penjaringan. Kedatangan mereka pun langsung disambut penolakan oleh Pengurus Masjid, pengurus RW, dan Warga di Kampung Luar Batang.

Sekretaris Masjid Luar Batang, Mansur Amin mengatakan, apa yang dilakukan Saefulloh hanya menciptakan kericuhan dan kegaduhan. Hal ini terbukti, sekalipun pada Sabtu 30 April 2016 telah berkomunikasi dan memastikan tidak ada penggusuran.

"Sekda telah berbohong. Katanya tidak ada penggusuran, tapi ini malah akan membangun plaza dan jalan-jalan besar di sekitar Luar Batang. Artinya penggusuran itu tetap ada," tuturnya.

Mendengar rencana itu, lanjut Mansur, pengurus masjid, pengurus RW, dan Warga menjadi kaget dan melakukan protes. Ia bahkan dengan tegas meminta rapat ini ditutup tanpa adanya kesepakatan. "Kami pun keluar meninggalkan rapat tanpa kesepakatan itu," jelasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9030 seconds (0.1#10.140)